Bisnis.com, JAKARTA– Bank sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga pada level terendah setelah anggota dewan menangguhkan tindakan kebijakan lebih lanjut sampai mereka memiliki gambaran yang lebih jelas atas perekonomian.
Bank of Korea memutuskan mempertahankan 7-day repurchase rate sebesar 1,25%. Sebelumnya, seluruh 19 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg juga telah memperkirakan BoK akan mempertahankan suku bunga acuan.
Ketujuh anggota dewan menyepakati keputusan setelah suara bulat untuk tidak mengubah suku bunga acuan pada bulan Juli. Terakhir kali, BoK memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Juni.
Seperti dikutip Bloomberg, ekonom mengatakan dengan inflasi yang jauh dari target 2%, won yang relatif kuat dan ekspor yang tertekan, BOK tidak memiliki alasan untuk pengetatan ekonomi. Namun mereka telah memperkirakan bahwa Gubernur Lee Ju Yeol akan memilih untuk menyimpan langkah lain untuk merespons jika suatu saat kondisi eknomi memburuk.
Beberapa data terakhir, termasuk pertumbuhan produk domestik bruto, yang lebih baik dari yang perkiraan mengurangi urgensi membuat perubahan.
"Keputusan hari ini telah diperkirakan sebelumnya karena BoK akan memantau dampak penurunan suku bunga bulan Juni dan anggaran tambahan," kata Park Jong Youn, analis pendapatan tetap NH Investment & Securities Co kepada Bloomberg.
Akan tetapi, lanjutnya, kebijakan tersebut mungking tidak akan cukup untuk mengimbangi risiko penurunan pertumbuhan serta memperkirakan akan ada pemotongan suku bunga pada Oktober, terutama jika won terus menguat.