Bisnis.com,JAKARTA- United Nations Development Programme akan membantu Pemerintah Indonesia untuk mengurangi kesenjangan pendapatan dengan meningkatkan produktivitas koperasi pertanian, mulai tahun ini
Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) I Wayan Dipta mengatakan Unied Nations Development Programme (UNDP) akan membantu pemberdayaan masyarakat petani dengan pendekatan kelembagaan koperasi karena bentuk koperasi telah diakui dan dipilih oleh UNDP untuk mewadahi para petani dalam mengembangkan usahanya.
“Praktek ini telah diyakini berkembang sebagaimana terjadi di kawasan Eropa, Amerika, dan Asia seperti Jepang, Korea dan Taiwan,” ujarnya, Minggu (28/8/2016).
Menurutnya, pemberdayaan kelembagaan masyarakat tani dalam wadah koperasi akan dibiayai dari dana proyek yg bersumber dari program global environment facility. Program ini, lanjutnya, akan diarahkan untuk memberdayakan masyarakat tani melalui koperasi sehingga terjadi peningkatan produktivitas, kualitas dan daya saing dari komoditas pertanian unggulan yang dikembangkan di kawasan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan daerah lain yang tertinggal
“Petani akan didorong mengembangkan pertanian yang ramah lingkungan atau green agricultural products terutama untuk komoditas padi, jagung, kedelai, singkong, kopi, kakao, kemiri dan rempah rempah,” paparnya.
Lebih lanjut, kata Wayan untuk di NTT akan dibina dan dikembangkan 100 unit koperasi. Untuk daerah lain sedang diidentifikasi bersama UNDP. Sebagai langkah awal akan dirapatkan dengan para pemangku kepentingan di daerah untuk memetakan masalah yang dihadapi dan menyusun sebuah rencana aksi serta jenis intervensi seperti apa yang akan dijalankan.