Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Sriwijaya Air menambah jumlah rute penerbangan berjadwal dari dan ke China menjadi enam rute, dari sebelumnya empat rute seiring dengan tingginya minat wisatawan China untuk berkunjung ke Indonesia.
Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo mengatakan sepanjang paruh pertama tahun ini penerbangan dari dan ke China mencatatkan hasil yang memuaskan, baik penerbangan berjadwal maupun tidak berjadwal.
“Rata-rata tingkat keterisian pesawat untuk penerbangan internasional dari dan ke China itu sekitar 93%, dan itu wisatawan China semua. Karena memang kami hanya jual disana saja, kalau disini [Indonesia] enggak,” katanya di Jakarta, Minggu (28/8/2016).
Oleh karena itu, lanjut Toto, Sriwijaya Air kini sangat percaya diri untuk mengubah sejumlah penerbangan China-Indonesia (pulang-pergi/PP), dari sebelumnya tidak berjadwal atau carter menjadi penerbangan berjadwal.
Rute penerbangan berjadwal tersebut a.l. Denpasar-Hangzhou PP, Denpasar-Nanjing PP, Denpasar-ChongQing PP, Denpasar-Wuhan PP, Denpasar-Changsa PP, dan Denpasar-Fuzhou PP. Adapun, rata-rata frekuensi terbang sebanyak tiga kali/pekan.
“Makanya kami sedang disenangi hotel-hotel di bali, karena kita banyak mendatangkan wisatawan. Sekali mendarat kan bawa 180 penumpang, paling enggak 100 kamar dapat tuh. Jadi sehari, kami bisa memberikan 600 kamar,” ujarnya.
Seiring dengan penambahan rute penerbangan berjadwal tersebut, jumlah penerbangan tidak berjadwal Sriwijaya Air kini antara lain Jakarta-Zhangjiajie PP, Medan-Guangzhou PP, dan Manado-Guangzhou PP.
Kemudian, Denpasar-Nanning PP, Denpasar-Chengdu PP, Denpasar-Meixian PP, Denpasar-Shanghai PP, Denpasar-Ningbo PP, Denpasar-Nanchang PP, Denpasar-Wuxi PP, dan Denpasar-Jinjiang PP.
Dalam melayani rute penerbangan dari dan ke China, Sriwijaya Air menggunakan pesawat Boeing 737-800NG dengan kapasitas 185 kursi. Adapun, sedikitnya 500.000 wisatawan asal China telah diangkut Sriwijaya sepanjang semester I/2016.
Sejalan dengan itu, Toto optimistis jumlah wisatawan China yang berkunjung ke Indonesia akan semakin banyak, seiring dengan upaya pemerintah mempromosikan 10 destinasi wisata pilihan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
