Kabar24.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa hanya dengan kompetisi dan keterbukaan Indonesia akan mampu menyaingi negara lain dari berbagai sektor termasuk pertumbuhan ekonomi.
Hal itu disampaikannya dalam acara Silaturahmi dan Dialog Nasional Ikatan Senior Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (ISHI) yang dihadiri sejumlah menteri Kabinet Kerja dan para pimpinan lembaga negara.
“Kalau tidak ada kompetisi, kita tidak bisa memperbaiki sistem, tidak bisa memperbaiki sumber daya manusia. Begitu ada kompetisi, semuanya bangun,” ujarnya.
Jokowi mencontohkan pada era tahun tujuh puluhan dan delapan puluhan banyak perusahaan milik negara yang merugi karena tidak ada kompetisi. Akan tetapi, dengan adanya pesaing dan masuknya sejumlah perusahaan asing maka kinerja perushaan milik negara mulai membaik.
Dia lalu mencontohkan bagaimana perusahaan penerbangan Garuda Indonesia, Pertamina dan perushaan perbankan nasional yang kinerjanya membaik setelah ada kompetisi.
“Keterbukaan dan kmpetisi harus dilakukan. Swasta akan baik, BUMN akan lebih baik dengan kompetisi,” ujarnya. Bahkan jokowi kembali mengingatkan bahwa BUMN yang beroperasi di daerah harus melibatkan pengusaha lokal agar terjadi sinergi.
“BUMN yang membangun di daerah, rangkullah pengusaha lokal yang ada di daerah. Ajak semua jadi subkontraktor, jangan daerah hanya nonton,” ujar Jokwoi di depan para hadirin yang mayoritas para pengusaha tersebut, Jumat (26/8/2016).
Jokowi juga menyatakan bahwa eknomi Indonesia digerakkan dengan semangat gotong royong sehingga pihak swasta dan BUMN harus bisa saling bersinergi.
Dengan kompetisi dan keterbukaan, jokowi mengharapkan Kemudahan berusaha di Indonesia yang masih berada di peringkat 109 bisa dtingkatkan menjadi angka 40 pada tahun depan.