Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan broker properti PT Properti Maksima Indonesia optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan omset antara 30% hingga 35% tahun depan seiring prediksi terhadap peningkatan gairah pasar properti mulai semester kedua tahun ini.
CEO PT Properti Maksima Indonesia atau Promex Indonesia (semula dikenal dengan Pro/Max) Sulihin Widjaja mengatakan, bisnis properti memang menghadapi perlambatan sepanjang awal tahun ini. Namun, saat ini gairah pasar mulai terlihat dengan meningkatnya pertanyaan dari konsumen dan bahkan aktivitas transaksi perumahan.
Tahun lalu, Promex mencatatkan volume transaksi senilai sekitar Rp500 miliar. Tahun ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan 15%--20% dari perolehan transaksi tahun lalu, tetapi realisasinya baru sekitar 30% di semester pertama lalu.
Meski begitu, adanya kebijakan pengampunan pajak dari pemerintah diyakini akan menggairahkan industri properti dengan cukup signifikan. Meski dananya mungkin belum signifikan, tetapi antusiasme pasar dapat melunturkan sikap wait and see konsumen selama ini.
“Memang baru 30%, tetapi ini tantangannya dan mudah-mudahan dengan tax amnesty ini bisa achieve. Kami kebetulan sudah sepakat tahun depan bisa bertumbuh 30% sampai 35% dari perolehan tahun ini karena developer juga mulai banyak bergerak sekarang,” katanya, Jumat (26/8/2016).
Sulimin mengatakan, selama ini komposisi penjualan Promex antara properti primer dan sekunder adalah 50:50 dan didominasi penjualan di wilayah Jabodetabek. Untuk mendukung pencapaian target, Promex berupaya memperkuat sisten dan sumber daya manusia melalui sertifikasi kalangan pemasar.