Bisnis.com, SINGAPURA - Siluet yang digarap oleh Priadji Kusnadi, perupa yang biasa mangkal di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta, diserbu para pengunjung Travel Revolution 2016. Pria berusia 63 tahun itu tampak sibuk melayani permintaan pembuatan siluet bagi pengunjung yang memadati gerai Indonesia.
Pengunjung gerai Indonesia di pameran pariwisata di negeri jiran, rela antre untuk dibuatkan potret wajah siluet garapan perupa berkumis putih asal Jogjakarta ini. Mengenakan blankon Jawa dan beskap, dipadu dengan celana batik, penampilan Kusnadi melengkapi ciri khas seniman Indonesia untuk mempromosikan budaya Tanah Air melalui karya seni potret wajah siluet pada pameran di paviliun mengusung tema "Wonderful Indonesia" itu.
Kehadiran pria yang berasal dari keluarga seniman itu, difasilitasi oleh Kementerian Pariwisata. Selama berkarier sebagai seniman potret wajah siluet, ia pernah membuat potret Presiden Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, ketika melakukan kunjungan ke Ancol. Ia juga pernah membuat potret Presiden Soeharto dan banyak kepala negara lainnya.
Karyanya tidak hanya untuk tokoh Indonesia, melainkan dunia. Ia pernah membuat potret wajah siluet Ratu Wilhelmina dari Belanda, Perdana Menteri Bangladesh Begum Khaleda Zia, Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew, dan juga beberapa menteri dan gubernur di seluruh Indonesia.
Ayah lima anak dan tujuh cucu dari dua istri itu berceritra pengalamannya bahwa ia pernah akan membuat potret wajah Megawati Soekarno Putri, ketika menjadi presiden ke-5 RI, namun gagal karena ada kampanye yang harus dihadiri Mega.
Priadji tampak sangat piawai. Potret wajah siluet yang dibuatnya hanya dalam waktu tidak lebih dari 10 menit. Karyanya yang paling monumental adalah membuat siluet dengan ukuran lebar mencapai 4,20 meter dan panjang tiga meter hanya dengan waktu 28 sehingga yang berhasil masuk dalam rekor Muri Jaya Suprana.
Apa obsesinya yang belum tercapai? "Saya ingin bisa membuat potret wajah para pemimpin dunia seperti Obama dan istrinya, ataupun pemimpin dunia yang tergabung dalam G20."
Hanya bermodal gunting kecil dan selembar kertas hitam, Priadji pun mengawali debutnya sebagai seniman di Pasar Seni Ancol pada 1974. Taipan Ciputra mengajaknya mengisi tempat sebagai daya tarik dan banyak diminati. Sejak saat itu Priadji dikenal sebagai seniman potret wajah siluet.
Di ajang Travel Revolution 2016 yang diikuti oleh 70 peserta dari Asia Timur, Asia Tenggara dan Eropa, dikoordinasi oleh 24 agen perjalanan besar Singapura, termasuk Chanbrother Travel, CTC Travel, dan SA Tours, Prijadi akan tampil hingga besok (21/8/2016).
Kementerian Pariwisata yang membuka gerai di ajang tersebut, menampilkan destinasi unggulan. Guna menarik pengunjung panitia menyuguhkan pelayanan informasi pariwisata, gerai kopi, penampilan tim kesenian dengan kostum tradisional dayak dan virtual reality gear.
Sulaiman Shehdek, Country Manager Kementerian Pariwisata untuk Singapura, menilai minat pengunjung dalam pameran kali ini jauh lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Ia gencar memperkenalkan destinasi baru bagi warga Singura agar mereka lebih suka ke Indonesia dibandingkan ke Malaysia atau Thailand.
Saat ini jumlah turis Singapura ke Indonesia baru 1,8 juta dibandingkan ke Malaysia yang mencapai 13 juta.