Bisnis.com, KUCHING - Lebih dari 800 peserta menghadiri Kongres Gambut Internasional atau The 15th International Peat Congress (IPC) dilaksanakan di Kuching, Sarawak, Malaysia.
Kongres empat tahunan tersebut berlangsung selama Senin-Jumat, 15-19 Agustus 2016 dengan seminar pembukaan dilaksanakan Selasa (16/8). Kemarin, para peserta yang berasal dari total 32 negara diajak terjun langsung ke lahan-lahan gambut yang ada di Sarawak.
Chief Minister of Sarawak, Datuk Patinggi Tan Sri Haji Adenan bin Satem menyampaikan tujuan dari diselenggarakannya kongres ini yaitu menyediakan platform untuk memperluas jejaring, pengetahuan, dan mendiskusikan tantangan apa saja yang sedang dihadapi dalam upaya mempromosikan pengelolaan gambut yang berkelanjutan.
"Saya yakin dari presentasi-presentasi di forum ini akan muncul gebrakan untuk menciptakan upaya berkelanjutan pengelolaan gambut yang mampu menopang pertumbuhan ekonomi," kata Datuk Patinggi saat membuka acara di Kuching, Selasa (16/8/2016).
Adapun, IPC ke-15 ini adalah yang pertama kalinya dilaksanakan di Asia. Hadir dalam kongres ini para pengambil kebijakan pemerintah, akademisi, pengamat, peneliti, NGO, pelaku usaha perkebunan, hingga masyarakat umum.
Sekjen Kongres IPC ke-15 Lulie Melling menyampaikan topik dan tema pertemuan tahun ini akan difokuskan pada penyusunan acuan untuk industri dan aktivitas terkait pengelolaan lahan gambut.
“Ilmuwan-ilmuwan kenamaan dunia, peneliti, kalangan industri, dan profesional, kita pertemukan di kongres ini. Mereka akan memaparkan perkembangan terkini dari pengelolaan gambut di kawasan tropis,” jelas Lulie.