Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BEKRAF: Anggaran Dipotong, Bukan Masalah

Meski turut mengalami pemotongan anggaran, Badan Ekonomi Kreatif memastikan program yang sudah dirancang tidak akan terpengaruh.
Logo Badan Ekonomi Kreatif. / Bisnis
Logo Badan Ekonomi Kreatif. / Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA—Meski turut mengalami pemotongan anggaran, Badan Ekonomi Kreatif memastikan program yang sudah dirancang tidak akan terpengaruh. Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Pesik mengatakan lembaga tersebut mendapat porsi pemangkasan sekitar 40%.

Tetapi, hal ini diyakini tidak akan berpengaruh terhadap program yang dimiliki karena penyerapan anggaran lembaga tersebut saat ini pun masih rendah yakni sekitar 10%. “Pokoknya yang sekarang dipotong tidak dimasukkan untuk tahun depan karena kami juga sekarang masih banyak kendala,” sebutnya kepada Bisnisi.

Kendala yang dihadapi salah satunya adalah belum adanya unit lelang dan pengadaan barang sendiri. Bekraf sebelumnya memiliki total anggaran senilai Rp1,11 triliun. Di sisi lain, Bekraf tengah menyiapkan sejumlah aturan untuk penyaluran pembiayaan murah yang dinamakan Dana Bekraf.

Ada dua skema yang sedang disiapkan yaitu melalui fasilitasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) bekerja sama dengan bank pelat merah dan fasilitas pinjaman yang bersumber dari lembaga pemerintah. Untuk skema kedua, pada pekan lalu Bekraf telah menandatangani perjanjian dengan Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).

Meski sumber dananya berbeda, tapi kedua skema tersebut sama-sama mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 Tahun 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Lembaga. Mekanisme penyaluran dananya pun sama, di mana ada semacam komite seleksi dan komite kurasi yang anggotanya berasal dari 16 subsektor ekonomi kreatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper