Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan memilih kabupaten/kota untuk mendapatkan penghargaan sebagai daerah yang pro-investasi.
Hingga saat ini, terdapat enam daerah yang masuk nominasi sebagai daerah yang mendorong pertumbuhan ekonomi setempat dengan kebijakan pro-investasi.
Daerah itu meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Boyolali, Wonogori, Kendal, dan Kota Tegal siap bersaing untuk mendapatkan penghargaan sebagai kabupaten dan kota pro-investasi.
“Enam daerah tersebut dinilai memiliki daya tarik investor untuk menanamkan modalnya di berbagai bidang usaha,” papar Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko dalam keterangan resmi, Jumat (12/8/2016).
Menurutnya, penerima nominasi itu akan mengikuti tahap penilaian presentasi kepala daerah. Selanjutnya, penyerahan penghargaan kepada pemenang akan disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada saat upacara Hari Jadi Jateng pada Senin, 15 Agustus 2016.
Heru mengakui wilayahnya menjadi primadona bagi investor, baik dari dalam maupun luar negeri, terutama enam daerah yang masuk nominator penghargaan kabupaten dan kota pro investasi.
Menurut dia, Jateng mempunyai banyak potensi yang mendukung peminatan investasi. Antara lain kondisi geografis yang strategis, infrastruktur penunjang, seperti jalan, bandara, pelabuhan laut dan kereta api.
Ditambah potensi alam di sektor pertanian, pertambangan dan energi melimpah, maupun ketersediaan lahan yang cukup luas dan adanya kawasan industri.
“Jateng merupakan gudangnya tenaga kerja terlatih baik dari politeknik, sekolah menengah kejuruan maupun Balai Latihan Kerja. Tidak kalah penting adalah komitmen pemda mewujudkan regulasi kebijakan pro-investasi,” imbuh Sekretaris Daerah Jateng Sri Puryono.
Hal penting terkait pembangunan investasi, kata Sekda, bagaimana mengoptimalkan pelayanan kepada para investor. Bukan hanya kecepatan pelayanan tetapi juga termasuk kualitas pelayanan yang sopan dan ramah.
Pemerintah provinsi juga harus terus membuka gerai investasi di berbagai daerah untuk mempermudah izin usaha.
Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jateng Rina Irawati menjelaskan beberapa masalah berat yang tengah dihadapi Jateng adalah tingkat kemiskinan yang semakin tinggi, terbatasnya lapangan pekerjaan, dan jumlah pengangguran kian tinggi.
Rina menyebutkan dari 35 kabupaten dan kota terdapat 10 daerah yang lolos seleksi administrasi dan verifikasi lapangan, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Grobogan, Sukoharjo, Kabupaten Pekalongan, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Kendal, dan Kota Tegal.