Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekanbaru dan Siak Keluhkan Lambannya Realisasi Dana Transfer

Pemerintah Kota Pekanbaru mengeluhkan lambannya realisasi dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah tersebut.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU - Pemerintah Kota Pekanbaru mengeluhkan lambannya realisasi dana transfer dari pemerintah pusat ke daerah tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M. Noer mengatakan hingga saat ini belum ada kejelasan kapan realisasi dana transfer yang sudah dijanjikan oleh pemerintah pusat.

"Realisasi dana transfer dari pusat ini untuk Pekanbaru tidak jelas kapan sampai ke daerah kami, bahkan untuk anggaran 2015 lalu belum cair Rp99 miliar," katanya Jumat (12/8/2016).

Noer menjelaskan kabar terakhir yang didapatkan pihaknya, dana transfer tahun lalu tersebut, terus menyusut nominalnya secara berkala.

Sempat diakui oleh pemerintah pusat bahwa untuk Pekanbaru masih terutang Rp84,7 miliar, lalu berkurang menjadi Rp59 miliar dan tetap tidak cair, malah pencairannya diperkirakan pada APBN Perubahan mendatang.

Lalu untuk 2016, Pekanbaru mendapatkan dana transfer senilai Rp301 miliar, direvisi menjadi Rp297 miliar, dan sampai akhir semester I/2016 sudah terealisasi Rp136 miliar. "Untuk triwulan III kami dapat kabar akan dicairkan Rp75 miliar, sedangkan sisanya belum ada informasi kapan akan terealisasi," katanya.

Tidak hanya di Pekanbaru, kondisi serupa juga terjadi di kabupaten lainnya di Provinsi Riau yaitu Kabupaten Siak.

Bupati Siak Syamsuar mengatakan Rp288 miliar alokasi dana transfer untuk daerah itu pada 2016 lalu belum juga direalisasikan pemerintah pusat.

"Kabarnya triwulan IV/2015 itu dicairkan masuk ke rekening daerah tetapi ternyata tidak ada, padahal kontraktor pelaksana proyek sudah mengerjakan sebagian kegiatan yang didanai dari sana," katanya.

Pihaknya mengakui memang ada rasionalisasi anggaran di tingkat pusat dan daerah akibat merosotnya harga minyak mentah dunia, yang menjadi patokan dalam penyusunan anggaran.

Meski demikian, pemerintah pusat diminta agar jangan lamban merealisasikan dana transfer, karena akan berdampak buruk bagi perekonomian di daerah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper