Bisnis.com, JERUSALEM--Israel siap melelang 24 blok eksplorasi lepas pantai (offshore) untuk mendukung industri minyak dan bumi (migas) yang stagnan selama empat tahun akibat ketidakpastian regulasi dan volatilitas harga saham.
Adapun sejumlah deposit gas yang besar dan terbukti di Mediterania Timur membuat lelang tersebut bakal sangat menarik. Tercatat hampir 2.200 miliar meter kubik (billion cubic meters/bcm) gas alam menunggu untuk dieksplorasi di perairan Israel. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat jumlah yang sudah ditemukan.
Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan berdasarkan studi geologi yang dilakukan pihak ketiga, selain cadangan gas, terdapat juga potensi cadangan minyak bumi hinggfa 6,6 miliar barel.
"Semuanya kini bergerak dengan sangat cepat," katanya seperti dikutip Reuters, Rabu (10/8/2016).
Meskipun begitu, dia mengungkapkan pemerintah belum menentukan tipe lelang blok-blok migasnya. Namun, semuanya harus siap pada November mendatang.
Israel sebenarnya sudah memasuki dunia eksplorasi migas sejak tujuh tahun lalu ketika cadangan besar ditemukan di wilayah lepas pantainya. Namun Hal tersebut tidak bertahan lama.
Pasalnya, pemerintah mulai mengubah kebijakannya tentang pajak dan ekspor yang terus memberatkan para pengusaha. Alhasil, pada 2012 tidak ada eksplorasi yang relatif baru.
Adapun blok yang ada luasnya mencapai 400 kilometer persegi di perairan hingga kedalaman 1.800 meter. Beberapa berdekatan dengan lapangan Leviathan dan Tamar yang baru ditemukan.
