Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang P.S Brodjonegoro menyebutkan pertumbuhan ekonomi pada semester kedua peru dgenjot sekitar 5,36% untuk mencapai target keseluruhan tahun ini sebesar 5,2%.
Beberapa sektor andalan seperti ekspor yang terus tergerus tidak bisa lagi menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pada semester kedua nanti pengoptimalan belanja pemerintah pusat maupun daerah menjadi dorongan terkuat. Dia berharap daerah tidak lagi menumpuk uang di perbankan.
Selanjutnya, paruh tahun ini aksi ekspansi swasta dalam menanggapi sejumlah paket kebijakan pemerintah juga diandalkan mendorong investasi.
“Peran swasta, jadi paket kebijakan itu sudah saatnya untuk dorong jadi investasi riil, selain yang sudah komit untuk direalisasikan,” ucapnya, di Gedung Bappenas, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Menurutnya, investasi yang perlu ditarik masuk ke dalam negeri harus ke sektor manufaktur dan jasa karena harga komoditas di global yang terus terkontraksi tak bisa lagi meningkatkan ekspor. Pencapaian pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2016 sebesar 5,18% atau 5,04% total di semester I/2016 lebih banyak disumbang oleh pengeluaran pemerintah.
Ke depan, pemerintah akan terus menjaga inflasi pada koridor 4% ± 1% sehingga daya beli konsumen bisa terjaga. Dia menambahkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga harus dipelihara sebesr 5%.
“Kalau tidak seperti itu makin susah mengurangi kemiskinan, kesenjangan pendapatan, dan pengangguran. Tugas kita memastikan pertumbuhan yang berkualitas,” katanya.