Bisnis.com, TERNATE - Dampak penutupan akibat letusan Gunung Gamalama, para calon penumpang memadati Bandara Babullah, Ternate.
Mereka memenuhi Bandara Babullah Ternate, Maluku Utara yang masih tertutup untuk aktivitas penerbangan hingga Kamis (4/8/2016) siang.
"Kami berharap aktivitas penerbangan di bandara ini sudah dibuka mendahului jadwal, karena berbagai urusan penting yang tidak bisa ditinggalkan di Jakarta," kata salah seorang calon penumpang pesawat Garuda Indonesia, Renol Banjar.
Keinginannya untuk ke Bandara demi memastikan aktivitas penerbangan. Apalagi informasi yang diperoleh kalau aktivitas penerbangan akan disesuaikan dengan perkembangan dampak vulkanik gunung Gamalama.
Selain itu, ia lebih memilih menunggu dibukanya aktivitas penerbangan di Bandara Babullah karena tidak mau mengikuti sejumlah penumpang lainnya yang memilih menyeberang dari Ternate ke Manado (Sulawesi Utara) menggunakan kapal laut.
Selain itu, bisa juga menggunakan jalur alternatif di Bandara Kuabang Kao, pulau Halmahera yang harus ditempuh sekitar tiga jam dari Ternate.
Hanya saja, biayanya mahal dan di Manado belum tentu mendapatkan tiket karena banyaknya penumpang yang telah memilih jalur tersebut.
Dia mengaku, sebenarnya harus berangkat pada Rabu (3/8) untuk urusan dinas, tetapi karena bandara Babullah ditutup akhirnya harus menunggu hingga dibuka kembali.
Sedangkan, Kepala Unit Pelaksana Penyelenggara Bandar Udara (UPPBU) Sultan Babullah Ternate, Anung Bayumurti, meminta agar pihak airlines proaktif menerima keluhan dan menyampaikan informasi mengenai jadwal keberangkatan para penumpangnya.
Langkah ini agar tidak terjadi penumpukkan penumpang ke Bandara karena ingin mendapatkan informasi mengenai keberangkatan pesawat.
Dia mengakui, dengan ditutupnya aktivitas penerbangan selama dua hari ini, maka otoritas Bandara Babullah mengalami kerugian mencapai Rp50 juta yang diperoleh dari jasa penempatan pesawat dan jasa pelayanan penumpang.