Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

PM MALAYSIA NAJIB RAZAK: Malaysia & RI Akan Lawan Kampanye Hitam CPO

Malaysia dan Indonesia akan melawan "kampanye hitam" yang berupaya mengganggu minyak sawit mentah (CPO) yang dijual oleh kedua negara dan meningkatkan penerimaan global dari produk yang berasal dari minyak sawit.
Martin Sihombing
Martin Sihombing - Bisnis.com 02 Agustus 2016  |  16:38 WIB
PM MALAYSIA NAJIB RAZAK:  Malaysia & RI Akan Lawan Kampanye Hitam CPO
Presiden Joko Widodo (kanan) dan PM Malaysia Najib Razak. - Reuters/Olivia Harris

Bisnis.com, KUALA LUMPUR - Malaysia dan Indonesia akan melawan "kampanye hitam" yang berupaya mengganggu minyak sawit mentah (CPO) yang dijual oleh kedua negara dan meningkatkan penerimaan global dari produk yang berasal dari minyak sawit.

Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak, yang mencatat bahwa CPO merupakan komoditas utama yang diekspor oleh kedua negara, menambahkan bahwa mereka  perlu untuk mengatasi masalah lingkungan yang mengenai produk.

"Kita perlu membuat studi bersama, tidak hanya pada pemasaran, tetapi juga untuk menanggapi [lingkungan] isu-isu tertentu sehingga produk minyak sawit dapat diterima di seluruh dunia,"  katanya,  yang dikutip dari Themalaymailonline.com.

Dalam laporan yang sama, Menteri Perdagangan Indonesia, Enggartiasto Lukita mengatakan Dewan Palm Oil Negara Produsen (CPOPC) akan segera melakukan penelitian untuk melawan tuduhan dari sebuah penelitian bahwa produk minyak sawit terkandung zat penyebab kanker.

Menteri mengatakan tuduhan ini telah menghambat masuknya Malaysia dan Indonesia ini CPO ke pasar Prancis.

Sebelumnya, menurut The Jakarta Post, standar lingkungan yang ketat di pasar negara maju seperti Uni Eropa telah menghambat ekspor Malaysia dan Indonesia ini CPO dan minyak sawit produk di sana.

Dua produsen CPO dunia atas telah membentuk CPOPC Oktober lalu untuk mencari solusi untuk industri, dengan negara-negara penghasil minyak sawit lebih akan bergabung dewan, ujar laporan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kelapa sawit pm malaysia
Editor : Martin Sihombing

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top