Bisnis.com, JAKARTA—Bakal hadirnya Indonesia National Single Window yang mempermudah sistem perizinan ekspor impor dipastikan tetap akan menggunakan skema pembatasan.
Deputi Bidang Pengembangan dan Operasional Sistem Pengelola Portal Indonesia National Single Window (INSW) Muwasiq M. Noor mengatakan sistem yang akan diberlakukan yakni menggunakan skema skala risiko. “Karena ada beberapa sektor sensitif yang perlu pertimbangan kompleks dalam pemberian izinnya,” jelas Muwasiq kepada Bisnis.com, belum lama ini.
Misalnya, contoh Muwasiq, perizinan impor bahan pangan seperti daging sapi dan bawang merah. "Kami kan perlu memikirkan bagaimana nasib para petani nantinya jika impor komoditas tersebut dipermudah."
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga INSW Harmen Sembiring mengatakan hingga kini sebanyak 18 lembaga pemberi izin termasuk 15 Kementerian telah terintegrasi dengan INSW. Namun, integrasi tersebut masih bersifat multi-window.
"Nanti, dengan INSW Gen-2, pengajuan izin ekspor-impor cukup masuk ke kami saja. Jadi single-submission, satu pengajuan," jelas Harmen.
Hadirnya INSW, tambah Harmen, juga akan membuat perizinan keluar sesuai batas waktu yang ditetapkan. Sebab, INSW menggunakan sistem service level arrangements yang menentukan berapa lama waktu permohonan izin harus direspon lembaga pemberi izin.
Untuk memastikan rancangan tersebut berjalan sesuai rencana, Harmen berujar pemerintah telah menjadikan lembaga ini sebagai agunan pinjaman Indonesia ke Bank Dunia.
"Underlying tersebut sebagai bukti bahwa pemerintah berkomitmen sistem ini akan berjalan baik dan sesuai rencana."
Sementara itu, saat ini INSW masih menjalankan seri Gen-1. Seri yang telah beroperasi sejak 2006 tersebut, baru berlaku di 21 kantor pelayanan bea cukai. Harmen menyebut telah ada jutaan perizinan ekspor-impor yang dikeluarkan INSW hingga kini.
Ketua Dewan Pengarah INSW Darmin Nasution sebelumnya menuturkan, di samping Single Submission, INSW Gen-2 ini juga akan dilengkapi sejumlah fitur baru lainnya. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini juga menyebut fitur lain seperti Single Risk Management dan Management Dashboard serta INSW Mobile Apps yang akan hadir dalam INSW Gen-2.