Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peremajaan Kebun Petani Kecil Difasilitasi BPDP Kelapa Sawit

Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kementerian Keuangan memfasilitasi peremajaan bibit sawit kepada petani kecil yang tanamannya tidak memiliki produktivitas tinggi sekalipun usia pohonnya masih muda 10-15 tahun.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kementerian Keuangan memfasilitasi peremajaan bibit sawit kepada petani kecil yang tanamannya tidak memiliki produktivitas tinggi sekalipun usia pohonnya masih muda 10-15 tahun.

"Kalau memang ada petani yang tanaman sawit produktivitas rendah karena salah memilih bibit, maka akan kita ganti bibitnya dengan yang lebih baik dengan produktivitas tinggi," kata Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) Kelapa Sawit Kementerian Keuangan Bayu Krisnamurthi kepada pers di Jakarta, Kamis (21/7/2016).

Pernyataan tersebut disampaikan saat pertemuan pemangku kepentingan sawit Indonesia sekaligus halal bihalal yang dihadiri seratusan pengusaha sawit nasional.

Menurutnya, untuk bisa mendapatkan fasilitas peremajaan bibit sawit, sebelumnya sudah harus bisa dibuktikan secara ilmiah yang bisa dipertanggungjawabkan bahwa tanaman yang sudah ditanam tersebut memang bibitnya berkualitas rendah.

Syarat lainnya, katanya, perkebunan itu adalah bukan milik konglemerat atau pekebun besar, harus berkelompok dan memiliki lembaga dan koperasi, harus ada bank supaya bisa dipertanggungjawabkan, dan ada potensial "Indonesian Sustainable Palm Oil" (ISPO), artinya tidak ada masalah dengan lahan, bukan ditanam di hutan lindung, bukan ditanam di lahan gambut dalam, dan tidak ditanam di hutan bakar.

"Memang harus kita akui sulit dan tidak sederhana saat ini menemukan petani kecil. Ketentuan tersebut juga tak berlaku bagi petani yang mendapat dana dari pengusaha besar," kata Bayu.

Dari hasil sosialisasi yang dilakukan oleh BPDP, minat petani yang ingin mendapatkan fasilitas tersebut sangat tinggi karena mereka tahu bahwa prsopek kelapa sawit di tahun-tahun mendatang akan baik.

Bayu mengatakan, bibit unggulan yang ditawartkan tersebut sudah dikembangkan teknologinya dan ditemukan pada September 2015 dan sekarang ini masih dalam proses penelitian bagaimana teknologi tersebut bisa diterapkan di Indonesia.

Dia mengakui, sampai saat ini pihaknya masih belum memiliki data yang akurat berapa jumlah petani yang selama ini telah menanam pohon sawit menggunakan bibit yang tidak baik sehingga produktivitasnya rendah.

"Kalau di Malaysia petani yang menggunakan bibit yang produktivitasnya rendah mencapai 11-13 persen. Kalau di Indonesia kemungkinan besar persentasenya bisa lebih besar," katanya.

Selain kebun sawit milik petani kecil, katanya, ada juga kebun yang produktivitasnya rendah yaitu untuk pohon sawit yang usianya sudah tua atau di atas 30 tahun. "Angka pastinya yang kelompok ini juga beragam dan belum ada kepastian," katanya.

Saat ini yang sangat aktif untuik melakukan peremajaan tanaman tua adalah pelaku swasta besar disamping plasma, yang dananya milik sendiri dan dilakukan sendiri tanpa bantuan dari pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper