Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Kunjungan Wisman di Sulut Belum Untungkan UKM

Target kunjungan wisatawan asing asal China yang menembus 300.000 orang hingga akhir tahun diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah, terlebih usaha kecil menengah.
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara/Ilustrasi-en.wikipedia.org
Taman Laut Nasional Bunaken, Manado, Sulawesi Utara/Ilustrasi-en.wikipedia.org

Bisnis.com, MANADO - Target kunjungan wisatawan asing asal China yang menembus 300.000 orang hingga akhir tahun diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah, terlebih usaha kecil menengah.

Ekonom Universitas Sam Ratulangi Agus Tony Poputra mengharapkan pemerintah punya program khusus yang diarahkan kepada usaha mikro kecil menengah dalam menghasilkan produk yang digemari wisman.

“Dari kunjungan turis China, seberapa banyak dana mereka yang berputar di Sulut dan masyarakat. Lalu sebanyak apa UMKM yang sudah berpartisipasi di dalamnya,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (19/7/2016).

Saat ini, dampak ekonomi dari kunjungan ribuan wisman China, sekadar menyentuh perhotelan, restoran dan transportasi. Salah satu komponen penting dalam pariwisata, menurutnya, pemberdayaan masyarakat baik dari pola pikir hingga kematangan berwirausaha.

Pada kesempatan berbeda, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey beransumsi, setiap wisman akan membuang uangnya di Sulut minimal Rp10 juta – Rp15 juta. Dengan target kunjungan mencapai 300.000 wisman hingga akhir tahun, jika menggunakan asumsi tersebut, dampak perekonomian langsung dapat menyentuh Rp3 triliun–Rp4,5 triliun.

“Target kami mereka buang uang di Sulut satu orang sekitar Rp15 juta, target kunjungan sendiri setahunnya sampai 1 juta. Kalau hingga akhir tahun kira-kira 300.000 pengunjung,” katanya.

Kekurangan dalam mendukung kunjungan pariwisata, ialah infrastruktur yang belum memadai. Sebut saja, ketersediaan kamar hotel, restoran chinese food, hingga ketersediaan toilet umum di ruang publik.

“Sudah ada beberapa calon investor perhotelan yang mau masuk lagi. Selain itu, juga akan ada rumah sakit bertaraf internasional yang berdiri,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper