Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aturan Teknis Soal Impor Jeroan Segera Terbit

Pelaku usaha importir daging dapat segera mengajukan rekomendasi teknis dan izin impor daging jenis jeroan setelah beleid Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) diterbitkan. Pemerintah menyebut beleid itu tengah dalam proses pengesahan di Kemenkumham dan segera terbit pekan ini.
Pedagang daging sapi di pasar.
Pedagang daging sapi di pasar.

Bisnis.com, JAKARTA -- Pelaku usaha importir daging dapat segera mengajukan rekomendasi teknis dan izin impor daging jenis jeroan setelah Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) diterbitkan. Pemerintah menyebut beleid itu tengah dalam proses pengesahan di Kemenkumham dan diharapkan segera terbit pekan ini.

Jenis daging jeroan yang dibuka yaitu hati, paru, dan jantung. Permentan yang dinomori 34/2016 tersebut mengatur tentang Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan, atau Olahanya ke dalam Wilayah RI. Permentan itu merupakan revisi dari Permentan 58/2015.

Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Ditjen PKH Kementan Sri Mukartini menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi garis besar yang menjadi poin pokok revisi selain kebijakan dibukanya impor jeroan.

“Permohonannya [rekomendasi impor] bukan per empat bulan lagi, tapi bisa sepanjang tahun dengan waktu realisasi 6 bulan. Jeroan juga bisa masuk pasar tradisional yang ada rantai pendingin,” jelas Sri di Jakarta, Selasa (19/7).

Kementan beralasan pembukaan impor jeroan dilakukan karena harga komoditas itu di dalam negeri mencapai Rp60.000 per kilogram, sedangkan harga yang diimpor diprediksi berada di level Rp20.000-Rp30.000.

Sri menambahkan impor jeroan pun hanya bisa berasal dari negara-negara yang bebas penyakit mulut dan kuku (PMK) seperti Australia dan Selandia Baru.

Di tempat terpisah, Menteri Perdagangan Selandia Baru, Todd McClay menyebut dalam jalinan kerjasama, Indonesia membuka peluang bagi Selandia Baru untuk memperluas impor produk daging selain memasarkan produk-produk asal susu (dairy products).

“Pemerintah Indonesia sudah menyebut berminat terhadap produk daging sekunder [secondary cut] dan jeroan dari Selandia Baru. Ada peluang besar di sini, baik untuk menyediakan daging yang berkualitas tinggi bagi Indonesia dan membuat harganya lebih murah,” jelas Todd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper