Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Ajukan Pagu RAPBN 2017 Rp50,512 T

Kementerian Perhubungan mengajukan pagu anggaran pada RAPBN 2017 sekitar Rp50,512 triliun.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaparkan materi saat diskusi terbatas di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (28/6). Diskusi tersebut mengangkat tema Menjaga Keselamatan Pemudik Lebaran./JIBI-Abdullah Azzam
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memaparkan materi saat diskusi terbatas di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (28/6). Diskusi tersebut mengangkat tema Menjaga Keselamatan Pemudik Lebaran./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan mengajukan pagu anggaran pada RAPBN 2017 sekitar Rp50,512 triliun.

Pagu anggaran tersebut lebih rendah dibandingkan pagu kebutuhan sebesar Rp 107 triliun maupun pagu indikatif sebesar Rp50,573 triliun. Pagu anggaran RAPBN 2017 tersebut akan digunakan untuk fokus dan sasaran pembangunan transportasi 2017 sesuai implementasi rencana kerja pemerintah yang ditetapkan Presiden.

Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan kepada Komisi V DPR RI dalam Rapat Kerja Pendahuluan RAPBN 2017 di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Rincian pagu anggaran RAPBN 2017 masing -masing yaitu Sekretariat Jenderal sebesar Rp542 miliar, Inspektorat Jenderal sejumlah Rp 90 miliar, Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp4,715 triliun, Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp12,135 triliun.

Selain itu, Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp9,72 triliun, Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp18,558 triliun, BPSDM sebesar Rp4,505 triliun, Badan Litbang sebesar Rp124 miliar, dan BPTJ sebesar Rp120 miliar.

"Tema rencana kerja pemerintah yaitu memacu pembangunan infrastruktur dan mengurangi kesenjangan antarwilayah," kata Menhub.

Menhub Jonan dalam paparannya, mengatakan sebagai implementasi rencana kerja pemerintah maka fokus kerja Kemenhub yaitu memberi jaminan keselamatan dan keamanan transportasi sesuai 4 UU transportasi, melanjutkan peningkatan kapasitas transportasi angkutan umum.

Selain itu, peningkatan kualitas personil perhubungan baik di pusat, daerah,maupun operator; serta mengambil alih pengoperasian terminal tipe A dan jembatan timbang di sejumlah wilayah sesuai Undang-undang No. 23/2014.

Lebih lanjut, Menhub Jonan mengatakan 10 fokus dan sasaran pembangunan sektor perhubungan tahun 2017 yaitu penyelesaian proyek KDP (Konstruksi Dalam Pengerjaan); penyelesaian kegiatan kontrak tahun jamak (multiyears contract); pemberian jaminan dan peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi.

Selain itu, peningkatan kapasitas sarana dan prasarana transportasi; peningkatan kualitas pelayanan transportasi; mengefektifkan beroperasinya Badan Pengelola Tranportasi Jabodetabek (BPTJ); dukungan transportasi dalam rangka konektivitas Program Prioritas Nasional yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden (KSPN, Kawasan Ekonomi Khusus Kawasan Industri serta Kawasan Tertinggal, Terdalam, Perbatasan Negara)

Ada pula pelayanan keperintisan angkutan jalan, penyeberangan, laut, udara, perkeretaapian, termasuk subsidi angkutan ternak dan angkutan barang dalam rangka tol laut; pengambilalihan 143 terminal tipe A dan 123 jembatan timbang di seluruh wilayah Indonesia termasuk pegawainya; peningkatan hubungan dan kerjasama internasional dalam rangka memantapkan posisi Indonesia dalam Organisasi Transportasi Internasional seperti IMO dan ICAO serta Sebagai tuan rumah penyelenggaraan sidang/seminar internasional.

Selain itu, Jonan juga menyampaikan bahwa relokasi anggaran terkait fokus dan prioritas program/kegiatan pembangunan perhubungan tahun 2017 sebesar Rp50,212 triliun.

"Relokasi tersebut meliputi peningkatan keselamatan dan keamanan tansportasi Rp6,52 triliun, peningkatan kualitas pelayanan Rp12,47 triliun, peningkatan kapasitas Rp22,9 triliun, serta tata kelola dan regulasi Rp8,52 triliun," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper