Bisnis.com, CIREBON- Setelah lima bulan ditutup akibat longsoran lereng, pemerintah menyatakan ruas jalan batas Kabupaten Kuningan - Majalengka (Cipasung) - Cikijing tepatnya di KM 51+600siap dibuka kembali. Jalan tersebut rencananya akan dibuka pada Kamis (30/6/2016) atau selambat-lambatnya Jumat (1/7/2016).
Longsor sedalam 40 meter yang menggerus badan jalan selebar tiga meter dengan panjang 30 meter tersebut tidak bisa dilewati kendaraan bermotor sejak 14 Februari 2016 lalu.
Akibatnya selama perbaikan dilakukan, arus lalu lintas angkutan sekelas bus berukuran sedang jurusan Rajagaluh-Cigasong dan Majalengka Kota-Maja-Talaga-Cikijing dialihkan ke jalur alternatif. Sementara angkutan umum, minibus, mobil pribadi, dan sepeda motor diarahkan melalui jalur pedesaan.
Kepala Satuan Kerja Penanganan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah I Jawa Barat, Yuliansyah mengatakan setelah terjadi longsor, langsung dilakukan penangangan sementara dengan cerucuk dan anyaman batang bambu agar tidak terjadi longsoran yang lebih besar. Menurutnya, langkah tersebut dilakukan sambil menunggu desain penanganan teknis.
"Setelah desain teknis jadi, penanganan permanen baru dilakukan awal Maret, diawali dengan mobilisasi alat berat," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi, Rabu (29/06).
Adapun penanganan yang dilakukan dengan menggunakan sheet pile, soil nailing,shocrete pada lereng, dan perkerasan beton pada badan jalan. Untuk melakukan pekerjaan ini, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga memerlukan dana sebesar Rp 8 miliar yang diambil dari dana tanggap darurat dengan skema penunjukan langsung.
Sebagai informasi, ruas batas Kabupaten Kuningan-Majalengka-Cikijing sebelumnya berstatus jalan provinsi namun sejak 23 April 2015, jalur tersebut ditetapkan sebagai Jalan Arteri Primer (JAP). Sehingga menjadi wewenang Ditjen Bina Marga di bawah Wilayah Penanganan Lohbener-Indramayu-Cirebon-Losari, SNVT PJN Wilayah I Jabar, BBPJN IV.
Pada kesempatan yang sama, Pejabat Pembuat Komitmen Lohbener-Indramayu-Cirebon-Losari (batas Jawa Tengah), Permana Adi mengatakan, kondisi pekerjaan dilapangan saat ini sudah hampir selesai, hanya menyisakan beberapa pekerjaan perapihan.
Mengantisipasi terjadinya bencana serupa, Permana menyampaikan bahwa pihaknya telah mempersiapkan dua pos Disaster Relief Unit(DRU). Salah satu pos tersebut bahkan hanya berjarak 300 meter dari titik longsoran (51+600) tersebut.
"Posko alat berat yang kedua kami siapkan di arah Cikijing," katanya