Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah mengupayakan percepatan pengadaan lahan sejumlah ruas tol Jabodetabek yang selama ini tersendat supaya dapat segera memulai konstruksi.
Tol di Jabodetabek dinilai penting untuk menampung volume lalu lintas di kawasan tersebut yang terus meningkat setiap tahunnya.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna mengatakan dalam kawasan Jabodetabek, setidaknya terdapat empat ruas tol yang terhambat konstruksinya, antara lain Cengkareng—Batu Ceper—Kunciran, Kunciran—Serpong, Serpong—Cinere dan Cibitung—Cilincing. Penyebab keterlambatan konstruksi untuk seluruh ruas tersebut adalah lahan yang belum tersedia, yang pengadaannya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Sekarang saya lihat semua jalan, memang kalaupun ada yang mangkrak karena pemerintah juga, dalam artian tanahnya tidak ada. Misalnya Jabodetabek masih empat project yang disebut mangkrak, karena setiap tahun tidak bergerak,” ujarnya, Senin (27/6/2016).
Untuk itu, ujar Herry, pemerintah berupaya mempercepat proses pengadaan lahan dengan menggunakan dana talangan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yang saat ini telah terkumpul sekitar Rp triliun. Hal tersebut untuk menyiasati habisnya dana lahan dalam anggaran Kementerian PUPR.
Dana lahan itu pun terus bertambah seiring dengan bertambahnya BUJT yang bersedia menalangi pengadaan lahan. Terakhir, PT MTD CTP Expressway, badan usaha pengelola ruas tol Cibitung—Cilincing menyetorkan dana lahan senilai Rp75 miliar untuk ruas tersebut, sehingga total dana lahan yang terkumpul mencapai Rp9,98 triliun.
“Dengan dana talangan tadi, harapan kami kalau bisa tahun ini semua sudah bergerak sehingga kelihatan progresnya,” ujarnya.
Dengan adanya dana talangan tanah, pihaknya meyakini dapat melakukan percepatan pengadaan lahan mengingat sejumlah lahan di ruas tol Jabodetabek telah berstatus siap bayar. Berdasarkan data Kementerian PUPR, tagihan pembayaran lahan terbesar terdapat di ruas Kunciran—Serpong sekitar Rp564 miliar, kemudian Serpong—Cinere Rp54 miliar, dan Cinere—Jagorawi Rp97 miliar.
Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk Muhammad Sofyan mengatakan adanya mekanisme dana talangan tanah cukup membantu pengadaan lahan di ruas tersebut. Emiten berkode JSMR itu saat ini memiliki konsesi tiga ruas tol di Jabodetabek yang masih mangkrak konstruksinya, antara lain Cengkareng—Batu Ceper—Kunciran, Kunciran—Serpong, dan Serpong—Cinere.
“Dana talangan tanah sangat membantu unutk mempercepat proses pengadaan lahan. Jika tanahnya sudah bebas, Jasa Marga akan secepatnya melakukan konstruksi,” ujarnya.
Seperti diketahui, jadwal konstruksi ketiga ruas tol tersebut terus mundur akibat lahan yang belum tersedia. Dalam data monitoring jalan tol Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) disebutkan bahwa jadwal konstruksi tol Cengkareng—Kunciran yang perjanjiannya diteken pada 2009 dijadwalkan terlaksana pada Oktober 2012 hingga Desember 2013. Namun, hingga kini belum bisa terealisasi akibat lahan yang tersendat.