Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana melakukan penggenangan (impounding) dua bendungan pada tahun ini, yaitu Bendungan Paya Seunara di Aceh dan Teritip di Kalimantan Timur.
Kepala Pusat Bendungan Imam Santoso mengatakan saat ini konstruksi fisik Bendungan Payaseunara telah selesai. Meski demikian, pemerintah masih harus menyelesaikan pembayaran sejumlah lahan milik warga dan TNI AL.
“Masalahnya di tanah, ada yang belum bebas. Yang satu tanah masyarakat, satunya lagi ada tanah angkatan laut yang perlu alih status dari TNI AL ke Kementerian PUPR,” ujarnya, Senin (27/06).
Dia menyatakan bila pembebasan lahan selesai, maka pihaknya akan segera melakukan penggenangan yang rencanany akan dilakukan pada Agustus atau September tahun ini. Bendungan yang berada di aliran Sungai Paya Seunara ini memiliki luar area genangan mencapai 111,14 hektare.
Bendungan Paya Seunara mulai dibangun pada 2001, dan hampir selesai pada 2006. Tubuh bendungan dibangun oleh kontraktor PT Inaco Harapan dan PT Inaco Putra Perkasa, dengan nilai konstruksi mencapai Rp37,9 miliar. Namun, bendungan tersebut kembali diperbaiki setelah sempat terjadi gempa.
Sementara itu, konstruksi fisik Bendungan Teritip diperkirakan telah mencapai 75%. Dengan lahan yang telah terbebaskan seluruhnya, pemerintah menargetkan konstruksi dapat selesai tahun ini sehingga bendungan mulai beroperasi akhir tahun ini.
“Progresnya 67% pada bulan April, sekarang sekitar 75%. Tanah sudah aman, sudah bebas semua, tinggal konstruksi fisiknya saja. Impounding akhir tahun, masih konstruksi soalnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, pembangunan Bendungan Teritip mulai dikerjakan pada April 2014, di mana dana pembangunan proyekmultiyears ini berasal dari APBN 2014 hingga 2016 senilai Rp400 miliar. Pembangunan bendungan ini merupakan hasil kerjasama antara BWS Kalimantan III dengan PT Waskita Karya (persero) Tbk.
Sebelum Bendungan Teritip dibangun, masyarakat setempat memanfaatkan Bendungan Manggar yang bersifat tadah hujan. Namun, ketersediaan air dalam Bendungan Manggar pun mengering setiap musim kemarau tiba.
Beroperasionalnya Bendungan Teritip pada akhir tahun ini diharapkan dapat mengisi defisit air baku sebanyak 105 liter per detik di Balikpapan akibat aktivitas industri. Selain menyuplai air baku untuk kawasan Balikpapan Timur, bendungan ini juga bermanfaat sebagai pengendali banjir.