Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Beras Bulog Kaltim Terkendala Cuaca

Penyerapan gabah dan beras Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Timur hingga akhir semester I/2016 diakui masih tergolong rendah.
Seorang petugas memeriksa karung berisi beras Bulog, di Medan, Sumatra Utara, Senin (15/6/2015). Stok beras Bulog Divre Sumut hingga pertengahan Juli 2015 mencapai 45.000 ton setara beras dan cukup untuk kegiatan operasional selama tujuh bulan ke depan./Antara
Seorang petugas memeriksa karung berisi beras Bulog, di Medan, Sumatra Utara, Senin (15/6/2015). Stok beras Bulog Divre Sumut hingga pertengahan Juli 2015 mencapai 45.000 ton setara beras dan cukup untuk kegiatan operasional selama tujuh bulan ke depan./Antara

Bisnis.com, TARAKAN – Penyerapan gabah dan beras Perum Bulog Divisi Regional Kalimantan Timur hingga akhir semester I/2016 diakui masih tergolong rendah.

Hal tersebut dikarenakan produksi beras di provinsi tersebut yang terganggu cuaca buruk.

Kepala Divre Perum Bulog Kaltim-Kaltara Yayan Suparyan mengemukakan tanah di Kalimantan Timur mengandung tingkat keasaman yang cukup tinggi sehingga untuk memproduksi beras, dibutuhkan air dalam volume yang besar.

“Produksi padi di Kaltim memang berat karena tahun lalu sempat terjadi el nino yang menyebabkan musim tanam di sini mundur sehingga panennya juga mundur. Tahun ini kita dua kali dihantam cuaca. Saat musim tanam mulai Januari, muncul lagi kekeringan,” jelas Yayan di Tarakan, Jumat (24/6/2016).

Dia merincikan dari target penyerapan beras Bulog Divre Kaltim sepanjang tahun ini yaitu 15.000 ton. Kendati demikian, realisasi untuk beras PSO (public services obligation/beras rastera) hanya 700 ton, dan beras medium sebanyak 600 ton.

“Saat ini di gudang kami ada sekitar 21.000 ton beras. Stok yang ada di Kaltim, ika dihitung sesuai asumsi penyalurannya, maka ketahannya sekitar 8 bulan ke depan atau sampai bulan Maret 2017,” kata Yayan.

Yayan menjelaskan karakter tanah di Kalimantan Timur memang mengharuskan hujan terus-menerus untuk dapat menanam padi. Selain itu, tanah yang kaya bahan tambang mineral ini pun berdampak pada produktivitas tanaman padi.

Menurut catatan Perum Bulog, produktivitas rata-rata tanaman padi di Kaltim yaitu 3 ton gabah kering giling (GKG) per hektarenya. Angka ini cukup jauh dari rata-rata produktivitas GKG nasional yang saat ini tercatat 5,5 ton per hektare.

Kalimantan Timur memiliki 69.000 hektare lahan sawah yang seluruhnya hanya bisa ditanami saat ada air. Sebagian besar lahan sawah tersebut terdapat di Kabupaten Penajam Paser Utara, dengan indeks tanam 2 atau rata-rata hanya dapat ditanami dua kali.

Dengan indeks tanam dua kali tersebut, maka total luas tanam yaitu 138.000 hektare. Luas tanam tersebut menghasilkan sekitar 414.000 ton GKG per tahun atau setara 230.000 ton.

Sebagai catatan, angka konsumsi Kaltim per tahun yaitu sekitar 600.000 ton sehingga produksi provinsi tersebut pun belum dapat menutupi kebutuhannya sendiri. Selama ini Kaltim yang berenduduk 4,7 juta orang, turut menggantungkan kebutuhan berasnya pada Sulawesi Selatan dan Jawa Timur.

Yayan menjelaskan nasib buruk tidak hanya menimpa lahan sawah milik masyarakat, tetapi juga lahan sawah on farm yang dikembangkan Bulog Divre Kaltim. Lahan yang sudah tertanam seluas 3.000 hektare pun kandas di tengah jalan karena hujan tak kunjung turun.

“Lahan itu sudah kami tanamin padi selama 1 bulan. Tapi saat awal Februari tidak ada hujan, tanamannya langsung mati. Lahan sawah kami juga ada di Kabupaten PPU,” kata Yayan.

Padahal jika dapat memproduksi, maka 3.000 hektare lahan on farm milik Bulog Kaltim tersebut dapat menghasilkan 18.000 ton GKG atau setara 10.000 ton beras.

Selain cuaca, Yayan mencatat pemerintah daerha pun harus menghadapi tantangan alih fungsi lahan sawah menjadi lahan tambang yang terjadi di berbagai wilayah di Kalimantan Timur.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper