Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Harga Daging Idealnya Lewat Impor Sapi Pedaging

Upaya penurunan harga daging sapi idealnya dilakukan lewat kebijakan impor sapi pedaging daripada impor daging beku karena di daerah masyarakat lebih suka mengkonsumsi daging segar.

Bisnis.com, MALANG - Upaya penurunan harga daging sapi idealnya dilakukan lewat kebijakan impor sapi pedaging daripada impor daging beku karena di daerah masyarakat lebih suka mengkonsumsi daging segar.

Ketua Himpunan Pengusaha Muslim Indonesia Unit Usaha Jagal Malang Abu Hasan, mengatakan di daerah, terutama di Malang, konsumen terbesar daging sapi terutama pedagang bakso. “Pedagang bakso butuh daging segar untuk dibuat pentol,” ujarnya di Malang, Kamis (23/6/2016).

Seperti diketahui, pemerintah akhirnya merelaksasi aturan importasi daging sapi untuk kalangan importir swastal. Kementerian Pertanian akan membuka kran impor daging potongan sekunder untuk kalangan importir swasta.

Menurut Abu Hasan, karena kebutuhan konsumen berupa daging sapi, maka daging harus dipenuhi dari rumah potong hewan lokal, yakni di Kota Malang.

Tanpa ada pasokan daging segar, maka sulit diharapkan harga daging bisa turun. Penurunan harga daging dengan kebijakan importasi daging beku hanya bisa dilakukan di kota besar yang tingkat konsumsi daging bekunya lebih tinggi daripada daging segar.

“Karena itulah, kalau di Jakarta, kebijakan importasi daging sapi kemungkinan berhasil menurunkan harga daging di sana hingga menjadi Rp80.000/kg, setidaknya mendekati angka itu,” ujarnya.

Sedangkan di daerah, kata Hasan, idealnya kebijakan penurunan harga daging dilakukan dengan impor sapi pedaging. Namun penurunan harga tidak bisa drastis karena sapi tersebut tidak bisa langsung bisa disembelih untuk dikonsumsi. Sapi digemukkan terlebih dulu selama 3 bulan dan setelah itu dilepas ke pasar untuk dikonsumsi.

Karena itulah, kata dia, harga sapi di daerah, terutama di Malang dan sekitarnya, sulit diharapkan bisa turun menjadi Rp80.000/kg dari Rp115.000/kg seperti saat ini meski ada kebijakan pembukaan keran importasi daging.

Namun wacana pemerintah untuk membuka kran impor daging maupun sapi berdampak positif bagi stabilitas harga sapi pedaging di daerah. Menurut Hasan, munculnya wacana membuat peternak tidak berani menahan dengan berspekulasi harga akan lebih tinggi menjelang Lebaran.

Mereka berbondong-bondong melepas sapinya karena takut harga sapi akan turun bersamaan dengan adanya realisasi dari kebijakan pemerintah tersebut.

“Harga sapi sekarang mencapai Rp45.000/kg bobot hidup, turun bila dibandingkan dengan harga sapi dua bulan lalu yang mencapai Rp48.000/kg bobot hidup,” ucapnya.

Untuk mencapai harga daging di tingkat pengusaha jagal sebesar Rp80.000 per kg, maka harga sapi harus mencapai Rp38.000-Rp39.000/kg bobot hidup.

Menurut Dias Satria, Ekonom dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, mengatakan untuk menurunkan harga daging pilihannya hanya satu, impor, sampail memperbaiki dari sisi pasokan, karena dari sisi pasokan di dalam negeri memang berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper