Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA DAGING: Penentuan Harga Harus Rasional

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengingatkan pentingnya mempertimbangkan rasionalitas dalam penentuan harga daging yang ditargetkan pemerintah diharapkan bakal turun hingga ke tingkat harga Rp80.000 per kilogram.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengingatkan pentingnya mempertimbangkan rasionalitas dalam penentuan harga daging yang ditargetkan pemerintah diharapkan bakal turun hingga ke tingkat harga Rp80.000 per kilogram./Bisnis
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengingatkan pentingnya mempertimbangkan rasionalitas dalam penentuan harga daging yang ditargetkan pemerintah diharapkan bakal turun hingga ke tingkat harga Rp80.000 per kilogram./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Herman Khaeron mengingatkan pentingnya mempertimbangkan rasionalitas dalam penentuan harga daging yang ditargetkan pemerintah diharapkan bakal turun hingga ke tingkat harga Rp80.000 per kilogram.

"Saya kira ini perlu dikaji ulang, pemerintah harus menetapkan kerasionalitasan harga, sehingga dapat menjadi referensi harga yang menjadi ketetapan bersama," kata Herman Khaeron dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (22/6/2016).

Menurut Herman Kheron, jika harga daging berada di atas harga tersebut, pemerintah harus mengintervensi pasar, tetapi kalau jatuh pemerintah harus memberikan insentif kepada para peternak lokal.

Dengan begitu, lanjut politisi Partai Demokrat itu, maka para peternak lokal masih tetap bisa menjaga harga.

Ia menambahkan, pemerintah dalam menetapkan harga perlu melihat kondisi kewilayahan Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau, sehingga membutuhkan transportasi dan distribusi yang memiliki biaya tinggi.

"Menurut saya, rasionalisasi penetapan harga itu semestinya tidak mengacu kepada negara Australia, Singapura, atau Malaysia yang mengimpor daging kerbau dengan harga Rp40 ribu," katanya.

Untuk itu, ujar dia, pemerintah juga harus menjelaskan kepada masyarakat, harus ada penetapan harga referensi berapa yang ditetapkan pemerintah sebagai harga yang layak dan yang proporsional.

Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintahannya mengupayakan harga daging sapi dapat turun melalui sejumlah cara baik impor maupun dengan cara pembibitan di dalam negeri.

"Ya harus dikejar terus dan saya kira sekarang ini ada BUMN dan swasta. Sepuluh perusahaan BUMN dan swasta bergerak di pasar itu ada. Kan akan ketarik harganya, akan ketarik turun," kata Jokowi di Bogor pada Selasa (21/6).

Presiden mengatakan target harga daging sapi per kilogram Rp80 ribu telah dikalkulasi secara matang dengan memperhitungkan harga di negara lain.

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengalihkan 8.110 ton daging sapi impor yang diperuntukkan bagi industri hotel, restoran dan katering guna dijual kepada masyarakat dalam rangka menekan harga saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1437 Hijriyah.

"Ada 10 importir daging dengan 8.110 ton atau setara 47.000 ekor sapi yang akan dilepas ke pasar dalam dua minggu ke depan. Sejak Kamis (16/6) sudah bergerak," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam jumpa pers Evaluasi Kelancaran Impor Daging Sapi untuk Mendukung Stabilisasi Harga selama Ramadhan dan Idul Fitri" di Jakarta, Senin (20/6).

Amran menjelaskan instruksi yang diberikan kepada para importir daging sapi untuk mengalokasikan daging mereka guna kebutuhan masyarakat merupakan upaya pemerintah dalam menekan gejolak harga.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper