Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Sarankan LPD di Bali Perkuat Manajemen

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyarankan agar Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali memperkuat sistem manajemen mereka.
Kegiatan workshop Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dalam rangka mendukung program kredit usaha rakyat (KUR) di Denpasar pada Selasa, 29 Maret 2016./Natalia Indah Kartikaningrum
Kegiatan workshop Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dalam rangka mendukung program kredit usaha rakyat (KUR) di Denpasar pada Selasa, 29 Maret 2016./Natalia Indah Kartikaningrum

Bisnis.com, DENPASAR - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menyarankan agar Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali memperkuat sistem manajemen mereka.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati, mengatakan hambatan utama yang dihadapi oleh LPD adalah masalah penyaluran kredit yang disebabkan oleh keterbatasan sumber daya manusia.

Selain itu, LPD yang desa pakramannya memiliki penduduk yang lebih sedikit dan dengan aktivitas ekonomi yang rendah, perkembangan LPD cenderung relatif terhambat dibandingkan dengan LPD yang mempunyai jumlah nasabah yang lebih banyak.

“Dari sisi persaingan, saat ini telah tumbuh koperasi di tingkat Banjar yang menjadi salah satu pilihan atau alternatif masyarakat Bali dalam melakukan pinjaman ataupun menabung. Namun, manfaat keberadaan koperasi untuk LPD ini adalah dapat dijadikan sebagai mitra LPD dalam penyaluran dana,” ujarnya, Senin (13/6/2016).

Dia menambahkan dalam penelitian terhadap LPD di Bali yang dilakukannya juga ditemukan bahwa keterbatasan modal menjadi permasalahan dalam pengembangan LPD. Hal tersebut terlihat dari LPD yang kurang sehat umumnya mempunyai modal yang minim dan dengan nilai aset di bawah Rp0,5 miliar.

“Sebagai lembaga keuangan yang didirikan dan tumbuh berbasis adat, LPD perlu memperkuat manajemen internal melalui peningkatan profesionalisme manajemen yang tetap berbasis pada adat. Upaya ini ditujukan untuk memperkecil kesenjangan kapasitas manajemen antar LPD,” paparnya.

Selain itu, LPD perlu memiliki keseragaman dalam penggunaan sistem teknologi informasi lembaga keuangan agar memudahkan dalam pengelolaan akuntansi dan konsolidasi laporan keuangan.

“Untuk meningkatkan peran LPD, perlu dirintis program pelatihan kewirausahaan, pendampingan, dan konsultasi usaha yang pada akhirnya akan meningkatkan peluang penyaluran dana melalui kredit yang berbasis pengembangan ekonomi wilayah. Selain itu, peningkatan penggunaan teknologi informasi dalam operasional LPD juga akan mendorong peningkatan efisiensi serta memastikan peningkatan kualitas layanan operasional LPD,” jelasnya.

Dewi menyatakan LPD berfungsi sebagai lembaga keuangan dan ekonomi di desa pakraman, yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup krama desa melalui pengelolaan potensi keuangan desa yang saat ini telah mencapai lebih dari 1.466 LPD, tersebar di seluruh Provinsi Bali dengan jumlah posisi aset di 2015 tercatat sebesar Rp13,9 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper