Bisnis.com, JAKARTA-- PT Wijaya Karya akan mengucurkan belanja modal hingga Rp755 miliar untuk pendanaan dua ruas tol terbaru yang diperoleh perseroan yaitu Balikpapan--Samarinda dan Manado--Bitung senilai total Rp15, 09 triliun.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Suradi Wongso menyatakan, hal ini sesuai dengan porsi kepemilikan Wika dalam tol Balikpapan—Samarinda sebesar 15% dan Manado—Bitung sebesar 20%, dengan skema pendanaan menggunakan 30% ekuitas perseroan dan 70% pinjaman perbankan.Adapun nilai masing-masing investasi tol tersebut yakni Balikpapan--Samarinda Rp9,97 triliun dan Manado--Bitung Rp5,12 triliun.
“Rencana konstruksi akan disesuaikan dengan ketersediaan lahan. Nantinya Wika akan menyetorkan sesuai porsi masing-masing,” ujarnya, Kamis (09/06)
Dalam PT Jasamarga Balikpapan Samarinda, kepemilikan saham pada perusahaan patungan tersebut adalah Jasa Marga sebesar 55%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar 15%, PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 15% dan PT Bangun Tjipta Sarana sebesar 15%. Adapun dalam PT Jasamarga Manado--Bitung, komposisi kepemilikan saham adalah Jasa Marga sebesar 65%, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk sebesar 20% dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebesar 15%.
Lebih lanjut dia menjelaskan dua ruas tol ini turut menambah konsesi tol yang dimiliki perseroan. Sebelumnya, Wika telah memiliki kepemilikan dalam Tol Bali sebesar 0,4%,20% dalam PT Marga Nujyasmo Agung untuk ruas Surabaya—Mojokerto, 2% dalam PT Marga Kunciran Cengkareng untuk ruas Cengkareng—Batu Ceper—Kunciran , serta 25% dalam PT Citra Marga Lintas Jabar untuk ruas tol Soreang—Pasirkoja.
Suradi menambahkan, kontribusi pendapatan dari jalan tol terhadap potofolio bisnis Wika masih di bawah 5%, lebih kecil dibandingkan sektor lain seperti transportasi dan ketenagalistrikan. Meski demikian, sejauh ini perseroan belum memiliki rencana untuk mengikuti lelang tol selanjutnya.
“Belum ada rencana ikut tender tol baru, karena kita bagi-bagi portofolio bisnisnya.
Kita juga kan menangani pembangkit listrik, transportasi, pelabuhan, jalan tol masih di bawah 5%,” ujarnya.