Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah segera memproses perjanjian pinjaman China yang dibutuhkan untuk mendanai tol dukungan pemerintah pada ruas Manado—Bitung dan Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan pihaknya tengah berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk memproses pencairan pinjaman yang dibutuhkan untuk bagian tol yang akan dibangun pemerintah. Namun, pihaknya belum bisa memastikan nilai pinjaman yang akan diteken.
“Saya sudah bertemu dengan Kementerian Keuangan, sepertinya dalam dua minggu ini tanda-tangan perjanjian pinjaman. Setelah itu masih menunggu revisi DIPA sekitar sebulan, mudah-mudahan bisa cair,” ujarnya, Kamis (09/06).
Dia menyatakan, tol Cisumdawu terbagi menjadi enam seksi yaitu Seksi I Cileunyi-Rancakalong (12,025 km), Seksi II Rancakalong-Sumedang (17,05 km), Seksi III Sumedang-Cimalaka (3,75 km), Seksi IV Cimalaka-Legok (8,2 km), Seksi V Legok-Ujung Jaya (16,42 km)dan Seksi VI Ujung Jaya-Dawuan (4,23 km). Dari keenam seksi tersebut, pemerintah mengerjakan seksi I dan II, yang dibiayai dengan skema 10% APBN murni dan 90% pinjaman China Exim Bank.
Sementara itu, pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung terdiri dari dua seksi dengan total panjang 39,9 kilometer. Pemerintah mengerjakan seksi I sepanjang 14,9 kilometer, sementara seksi II sepanjang 25 km menjadi tanggung jawab Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), dalam hal ini konsorsiuum PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Taufik Widjoyono menyatakan pmbangunan tol Manado—Bitung sepanjang 39 kilometer dan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sepanjang 60,5 kilometer terhambat lantaran pinjaman China yang akan digunakan untuk pendanaan dua ruas tol tersebut belum kunjung cair. Padahal, komitmen pinjaman untuk tol itu telah diberikan sejak tahun lalu.
Keterlambatan pencairan pinjaman itu disebabkan karena masalah teknis. Di ruas tol Cisumdawu, desain teknis terowongan sepanjang 472 meter dengan diameter 14 meter yang berada di seksi II Desa Cilengsar, Sumedang, mengalami perubahan yang berpotensi mengubah nilai kontrak.
Sementara itu, kontraktor yang menangani tol Manado—Bitung mengalami perubahan nama sehingga perlu kajian hukum lebih lanjut. Semula kontraktor pelaksana tol Manado—Bitung itu adalah China Hebei Road dan Bridge Group. Co. Ltd, tetapi berubah menjadi China Hebei Road and Bridge Group. Co. Ltd.
Mengenai hal ini, Herry menjelaskan bahwa kendala teknis itu sudah teratasi. PIhaknya kini tinggal menyelesaikan proses administrasi di Kementerian Keuangan.
Seperti diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengandalkan pinjaman Bank Exim China untuk empat ruas tol yaitu Cisumdawu, Manado—Bitung, Solo—Kertosono dan Balikpapan—Samarinda dengan nilai kontrak total mencapai Rp8,23 triliun. Namun, sejauh ini pinjaman yang telah disepakati dan baru bisa dicairkan untuk ruas tol Solo—Kertosono dan Balikpapan—Samarinda.