Bisnis.com, SEMARANG--Tingkat penyaluran rumah bersubsidi di Jawa Tengah sementara ini sudah mencapai sekitar 4.000 unit, atau sekitar 40% dari target sepanjang tahun.
Ketua DPD Realestate Indonesia (REI) Jateng MR Prijanto menargetkan penyaluran rumah bersubsidi yang dibayarkan melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) pada tahun ini bisa mencapai 10.000 unit pada tahun ini.
"Tahun lalu teralisasi sekitar 5.600 unit. Kami lihat permintaan pada tahun ini cukup bagus. Pemerintah juga sudah memberikan banyak kemudahan. Dari sisi perizinan ataupun lewat perbankan, sudah terasa sampai ke daerah-dearah," katanya, Rabu (8/6/2016).
Untuk memperoleh rumah bersubsidi tersebut, dia megatakan masyarakat hanya dikenakan suku bunga tetap 5%, tenor hingga 20 tahun, dan uang muka sebesar 1%.
Selain itu, pengembang juga mendapatkan bantuan fasilitas pembangunan prasarana, sarana, dan utilitas umum. Menurut dia, bila tanpa bantuan dari pemerintah, harga jual rumah dengan tipe serupa di Jateng sudah mencapai Rp175 juta.
Prijanto menuturkan saat ini harga rumah bersubsidi di Jateng ditetapkan sebesar Rp116 juta. Tahun depan, harga akan mengalami kenaikan 5%, sehingga menjadi di atas Rp120 juta.
"Penjualan rumah bersubsidi sangat pesat di kawasan Solo Raya dan di Purwokerto. Jumlah pengembang yang membangun rumah FLPP juga semakin banyak. Saat ini ada sekitar 80-100 pengembang di Jateng yang membangun rumah FLPP," tuturnya.