Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akuisisi Saham IndoMet Coal Beres, Adaro Incar Pasar Baja Domestik

Raksasa perusahaan tambang domestik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengincar pasar baja dalam negeri pascapenuntasan proses akuisisi 75% saham BHP Billiton Ltd. di proyek IndoMet Coal sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri baja domestik.
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar
Presdir Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir saat berkunjung ke redaksi Bisnis Indonesia, Kamis (15/10)/JibiPhoto-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Raksasa perusahaan tambang domestik PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengincar pasar baja dalam negeri pascapenuntasan proses akuisisi 75% saham BHP Billiton Ltd. di proyek IndoMet Coal sehingga bisa mendorong pertumbuhan industri baja domestik.

Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir mengatakan perjanjian jual beli bersyarat (condition sales and purchase agreement/CSPA) terkait akuisisi 75% saham tersebut telah diteken pada pekan lalu.

Dia mengungkapkan akuisis IndoMet Coal merupakan proyek yang penting dan strategis bagi perseroan. Pasalnya, produksi batu bara dari IndoMet Coal merupakan cooking coal dan bukan thermal coal.

“Ini merupakan bahan utama dari pabrik baja. Adaro melihat ini momen strategis bahwa suatu saat kita bisa memenuhi kabutuhan pabrik baja dan industri kita bisa lebih efeisien karena tidak tergantung dari impor,” katanya di Kompleks Istana Negara, Kamis (9/6/2016).

Dia mengungkapkan kebutuhan cooking coal untuk pasar domestik, saat ini masih dipenuhi dari impor yang khususnya didatangkan dari Australia. Untuk itu, dia mengincar pasar baja domestik karena pemerintah juga tengah gencar mendorong pasar baja domestik.

Kendati demikian, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan ekspor jika memang ada kebutuhan di pasar internasional, meski yang paling dekat secara geografis memang pasar domestik.

Boy Thohir, sapaan akrab Garibaldi Thohir, mengatakan pihaknya sebelumnya telah memiliki 25% saham di proyek IndoMet Coal di Kalimantan Tengah dan kalimantan Timur.

Menurutnya, transaksi pertama di pada 2010-2011 sekitar US$350 juta untuk 25%. “Kemarin karena kondisi jelek, 75% kami beli dengan harga US$120 juta. Alhamdulillah yang awalnya 100% milik asing terus kita masuk sebagai minoritas di 2010-2011, sekarang milik Indonesia,” katanya.

Sebelumnya, perusahaan tambang asal Australia, BHP Billiton Ltd. sepakat menjual 75% saham pada proyek IndoMet Coal kepada PT Alam Tri Abadi, anak usaha PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) dengan nilai transaksi mencapai US$120 juta.

Asset President IndoMet Coal James Palmer mengatakan setelah tinjauan yang mendalam, pihaknya menyimpulkan bahwa meskipun proyek tersebut bisa mendukung pengembangan bisnis untuk skala yang lebih besar, BHP Billiton memiliki berbagai pilihan pertumbuhan lainnya dalam portofolio yang lebih menarik pada masa depan.

“Penyelesaian penjualan tergantung pada persetujuan regulator. Selama periode ini, BHP Billiton dan Adaro akan bekerja sama memfasilitasi kelancaran transfer kepemilikan,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (7/6/2016).

Bisnis mencatat, IndoMet Coal merupakan proyek yang terdiri atas tujuh kontrak karya batubara yang berlokasi di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Adapun, Tambang Haju, yang terletak di kawasan Lahai Coal Kontrak Karya, memiliki kapasitas produksi satu juta ton batubara per tahun dan telah berproduksi sejak 2015.

Adapun perjanjian jual beli saham tersebut termasuk juga pengambilalihan kepemilikan atas seluruh BHP Mineral Holdings Pty Ltd dan BHP Minerals Asia Pasific Pty Ltd pada Maruwai Coal, PT Juloi Coal, PT Kalteng Coal, Sumber Barito Coal. Lahai Coal, PT Ratah Coal dan PT Pari Coal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro