Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI: Bertemu Presiden Jokowi, KEIN Sodorkan Empat Catatan

Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memberikan masukan pada Presiden Joko Widodo untuk pencapaian target pertumbuhan ekonomi pada 7% pada tahun 2017
Presiden Jokowi berbincang dengan KEIN./mustika-ratu.co.id
Presiden Jokowi berbincang dengan KEIN./mustika-ratu.co.id

Bisnis.com, JAKARTA- Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) memberikan masukan pada Presiden Joko Widodo untuk pencapaian target pertumbuhan ekonomi sebesar 7% pada tahun 2017.

“Hal tersebut tidak mustahil, asalkan ekspor dijaga tidak kurang dari 3%. Impor dikendalikan tidak  tumbuh lebih dari 2%, dan investasi dipastikan terealisasi minimal 10%,” kata Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta terkait isi pertemuan sejumlah pengurus KEIN dengan Presiden Jokowi di Istana hari ini, Selasa (7/6/2016).

Lebih lanjut Sekretaris KEIN Putri K.Wardani menjabarkan pertumbuhan ekspor walaupun dirasakan menghadapi tantangan berat dalam realisasinya, karena ekonomi dunia belum pulih, tetap bisa dicapai dengan berkonsentrasi pada sejumlah wilayah yang tidak mengalami atau minim kontraksi ekonomi. Misal Timur Tengah & Afrika.

Sementara itu, ujarnya, untuk pengendalian impor bisa dicapai dengan  cara substitusi impor dengan produksi lokal dan memaksimalkan penggunaan produk dalam negeri.

“Kita punya perangkat yang sangat hebat,namanya Permendag 70/2013 yang isinya mewajibkan ritel di Indonesia menjual 80% produk dalam negeri. Aturan sudah ada tapi eksekusinya di lapangan yang belum jalan. Lalu mata rantai pasok harus dikelola sepraktis & sependek mungkin agar terjadi efisiensi harga jual,” kata Putri.

Dalam kesempatan sama, Anggota KEIN Hendri Saparini mengusulkan strategi penurunan suku bunga yang dilakukan tanpa cara intervensi.

Di samping memberikan catatan untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi sesuai target, anggota KEIN lainnya yaitu Benny Pasaribu menyodorkan pola data tunggal untuk menyesuaikan kebutuhan pasokan dan permitaan pupuk serta  sembilan bahan pokok.

“Sehingga tidak perlu lagi terjadi lonjakan-lonjakan  harga di saat-saat tertentu, seperti hari besar agama dan lain sebagainya.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper