Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk akan membentuk konsorsium dengan perusahaan swasta dalam rencana lelang proyek tol Jakarta - Cikampek II Elevated yang akan dibuka dalam waktu dekat.
Sekretaris Perusahaan Jasa Marga Muhammad Sofyan mengatakan pihaknya masih dalam proses penyusunan dokumen yang dipersyaratkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Untuk proyek tersebut, dia mengatakan perseroan akan bermitra dengan perusahaan swasta nasional di mana Jasa Marga memiliki saham mayoritas.
“Saat ini kami sedang fokus pada penyelesaian dokumen agar selesai secepatnya. Untuk Japek [Jakarta—Cikampek] II Elevated Jasa Marga bermitra dengan perusahaan swasta nasional di mana Jasa Marga menjadi mayoritas,” ujarnya, Selasa (7/6/2016).
Dia mengatakan pendanaan tol tersebut akan menggunakan 30% ekuitas dan 70% pinjaman perbankan. Adapun total investasi yang dibutuhkan berkisar Rp12 triliun hingga Rp17 triliun. Pihaknya tengah menghitung ulang kebutuhan dana investasi karena adanya permintaan dari Menteri PUPR agar sebagian konstruksi ruas tersebut menggunakan baja.
Berdasarkan data situs JSMR, volume lalu lintas di ruas tol Jakarta—Cikampek pada bulan Maret 2016 tercatat 18.657.532 kendaraan, tumbuh 5% dari periode yang sama pada tahun lalu yang mencapai 17.659.441 kendaraan. Dengan dibangunnya tol Jakarta—Cikampek II Elavated ini diharapkan dapat menambah kapasitas jalan sehingga mampu menampung lebih banyak kendaraan dan mengurai kemacetan.
Kepala Bidang Investasi Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Sudiro Roi Santoso mengatakan berdasarkan tol Jakarta—Cikampek II Elevated termasuk ke dalam empat ruas tol yang akan dilelang dalam waktu dekat, sementara tiga ruas lainnya yaitu Krian—Legundi Bunder, Serang—Panimbang dan Cileunyi—Sumedang—Dawuan.
“Saya berharap di bulan puasa ini minggu kedua atau ketiga kita bisa umumkan di koran untuk prakualifikasi. Setelah itu kita lihat berapa yang lulus, dari yang lulus itulah kita undang untuk mengambil dokumen lelang,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyatakan dalam dokumen usulan pembangunan jalan tol Jakarta—Cikampek II Elevated yang ditujukan kepada BPJT, Jasa Marga menggandeng PT Wira Nusantara Bumi. Adapun kepemilikannya adalah JSMR 60%, sementara PT Wira Nusantara Bumi 40%.
Meski demikian, Sudiro menyatakan pemerintah masih mempersilakan Jasa Marga untuk melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan badan usaha lain. Hal tersebut dimungkinkan selama proses tender belum memasuki tahap prakualifikasi.
“Kita masih beri kesempatan dia untuk menambah [mitra] tapi yang fixed saat nanti prakualifikasi. Setelah itu tidak boleh berubah sampai nanti menjadi pemenang, baru nanti setelah tanda tangan kontrak boleh ada perubahan saham atas persetujuan menteri,” ujarnya.
Menurutnya, selain JSMR ada beberapa perusahaan yang tertarik proyek tol Jakarta—Cikampek II Elevated. Beberapa di antaranya adalah PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), PT Marga Mandalasakti, Kompas Gramedia, dan PT Nusantara Infrastructure. Namun, untuk memastikan hal tersebut masih harus menunggu proses lelang dan prakualifikasi.
Sebelumnya Direktur Utama PT Jasa Marga Adityawarman mengaku banyak badan usaha yang menyatakan ketertarikannya untuk bekerja sama dengan Jasa Marga untuk membangun tol tersebut. Untuk itu pihaknya tengah melakukan penjajakan lebih lanjut dengan beberapa badan usaha jalan tol untuk mencari mitra strategis yang paling tepat.
“Banyak banget yang daftar, nanti dites seperti masuk perguruan tinggi. Sejauh ini belum ada yang pasti,” ujarnya, pekan lalu.
Lebih lanjut Adit menyatakan pihaknya berharap proses lelang dapat dilakukan pada Juni tahun ini , sehingga proses konstruksi dapat dilakukan dalam jangka waktu dua tahun. Selain Jakarta—Cikampek II Elevated, perseroan juga memprakarsai pembangunan tol Jakarta—Cikampek II Selatan yang juga akan dilelang pada semester II tahun ini.
