Bisnis.com, JAKARTA -- Komunitas anak muda peduli pengendalian tembakau, Smoke Free Agents (SFA), menandai Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2016 dengan kampanye bertema Show the Bigger Truth (Tunjukkan Kenyataan Lebih Besar) untuk mendukung peringatan kesehatan bergambar yang lebih besar di bungkus rokok guna melindungi masyarakat dari racun rokok.
“Anak-anak, remaja, teman-teman kami harus diingatkan bagaimana efek buruk rokok terhadap kesehatan mereka, yang paling efektif salah satunya dengan peningkatan PHW (pictoral health warning)” kata Hasna Pradityas, Koordinator SFA, dalam siaran pers, Senin (6/6/2016).
Pemerintah tidak boleh ragu untuk melakukannya, karena sudah kewajiban mereka untuk melindungi rakyat. Kalau negara lain bisa, seharusnya Indonesia dengan pemerintahnya yang tegas juga bisa. Tunjukkan gambarnya lebih jelas, lebih besar, sebesar bahayanya kepada rakyat!
Di Indonesia, meningkatkan ukuran peringatan kesehatan bergambar dari 40% menjadi 75%, katanya, telah ditulis dalam Peta Jalan Pengendalian Dampak Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan yang disusun oleh Kementerian Kesehatan dalam rangka menuju bungkus rokok polos (plain packaging). Pemerintah perlu berkomitmen mengikuti peta yang telah ditetapkan tersebut.
Pada 2014, Indonesia memberlakukan peringatan kesehatan bergambar (PHW – pictoral health warning) pada bungkus rokok. Studi yang dilakukan oleh Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (TCSC IAKMI) dan beberapa universitas di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar responden (83,9%) menjadi peduli terhadap bahaya merokok karena peringatan kesehatan bergambar. Tiga gambar yang dianggap paling efektif adalah gambar kanker paru (92.8%), diikuti dengan gambar kanker tenggorokan (91.1%) dan gambar kanker mulut (89,8%).
Sebelumnya, pada 2013, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan peta jalan pengendalian tembakau, yang salah satunya menuju pada penurunan prevalensi perokok sebesar 1% per tahun dan penurunan perokok pemula sebesar 1% hingga 2019.
Kemudian, penurunan prevalensi perokok mencapai 10% pada 2024 dibanding prevalensi perokok pada 2013 sebesar 36,3%. Salah satu instrumen pengendalian tembakau yang sangat penting adalah peringatan kesehatan bergambar.
Berdasarkan Studi TCSC IAKMI bahwa 78,8% responden mendukung peningkatan ukuran peringatan kesehatan bergambar dari 40% menjadi 75%. Artinya, masyarakat Indonesia telah siap dan mendukung peningkatan ukuran peringatan kesehatan bergambar. Karena itu, SFA sangat mendukung pemerintah untuk meningkatkan ukuran PHW pada bungkus rokok.
Dukungan SFA diwujudkan dalam bentuk aksi bersama para pemuda di area CFD (car free day) Jakarta, Minggu (5/6/2016). Aksi tersebut diikuti para pemuda dari berbagai komunitas dan organisasi yang mendukung penuh peningkatan ukuran peringatan kesehatan bergambar yang bertujuan untuk menurunkan prevalensi perokok demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa ini.