Bisnis.com, BALIKPAPAN - Beberapa hari sebelum Ramadan, harga beberapa bahan pangan seperti sayur, daging ayam, dan daging sapi di Kota Balikpapan telah merangkak naik, padahal pasokan bahan pangan diklaim masih dalam batas aman.
Hari ini Pemerintah Kota Balikpapan bersama instansi terkait melaksanakan inspeksi di salah satu pasar yang memiliki harga jual bahan pangan tertinggi di seluruh kota minyak, yakni Pasar Klandasan.
"Sementara ini pasokan bahan pangan sebenarnya cukup. Kami akan telusuri apa penyebab kenaikan harga ini, apakah ada pihak di jalur distribusi yang memanfaatkan situasi, ataukah karena pasokannya memang minim," jelas Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Sabtu (4/6/2016).
Dia mengatakan, sudah menjadi kebiasaan para pedagang untuk menaikkan harga saat mendengar harga bahan pangan di Jakarta tengah naik. Untuk itu, dia meminta agar para pedagang tidak ikut-ikutan menaikkan harga, apalagi sampai menimbun pasokan bahan pangan.
Adapun komoditas yang belum diketahui penyebab kenaikan harganya adalah daging ayam dan daging sapi. Rizal mengatakan kenaikan harga sayur-sayur disebabkan oleh menurunnya produksi atau kegiatan tanam sayur-sayuran oleh para petani lokal.
Asisten Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Kesra Setdakot Balikpapan Sri Soetantinah mengatakan para petani biasanya enggan menanam sayur di saat musim hujan seperti sekarang ini. Sebab, curah hujan membuat tanaman sayur kotor terkena cipratan pasir dan tanah.
"Sementara membersihkan pasir dan tanah itu petani harus kerja dua kali, harus nyiram lagi dua sampai tiga kali, otomatis biaya produksinya juga naik. Tapi sayur pilihannya masih banyak, kalau sawi putih harganya naik, masih ada pilihan lain," jelas Tantin.
Sementara itu, harga gula pasir yang sebelumnya terpantau naik pada inspeksi beberapa pekan lalu, sekarang justru mengalami penurunan. Tantin berpendapat penurunan ini terjadi karena adanya operasi pasar khusus gula pasir yang dilakukan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia.
"PT PPI melakukan operasi pasar mulai awal bulan hingga sepanjang Ramadhan, hasilnya sudah mulai terlihat, harga gula sekarang malah turun," tutup Tantin.