Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Daging Bertahan. Di Yogyakarta Rp100.000 Lebih per Kg

Di pasar tradisional Kota Yogyakarta, daging sapai dijual dengan harga lebih dari Rp100.000 per kilogram.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, YOGYAKARTA - Harga daging sapi menjelang Ramadan masih berada di posisi atas.

Di pasar tradisional Kota Yogyakarta, daging sapai dijual dengan harga lebih dari Rp100.000 per kilogram.

"Di Pasar Beringharjo, harga jual daging sapi bervariasi sesuai kualitas daging. Namun, harga jual itu sudah bertahan cukup lama. Kisarannya memang lebih dari Rp100.000 per kilogram (kg)," kata Petugas Pemantau Harga Pasar Pemerintah Kota Yogyakarta Sumarno di Yogyakarta, Jumat (3/5/2016).

Daging sapi kualitas terbawah dijual dengan harga Rp105.000 per kg, kualitas sedang dijual dengan harga Rp110.000 per kg dan daging kualitas bagus dijual dengan harga Rp116.000 per kg.

Sementara itu, harga bahan kebutuhan pokok lain seperti telur ayam ras justru mengalami kenaikan dari semula Rp19.500 per kg menjadi Rp22.000 per kg. Kenaikan juga terjadi untuk komoditas cabai rawit merah dari Rp16.000 per kg menjadi Rp18.000 per kg.

"Harga semua jenis beras juga mengalami kenaikan meskipun hanya sedikit. Rata-rata mengalami kenaikan Rp100 per kg," katanya.

Meskipun demikian, ada pula komoditas yang turun, seperti bawang merah dari semula Rp30.000 per kg menjadi Rp28.000 per kg.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti meminta masyarakat untuk tidak memiliki pola pikir berbelanja banyak saat Ramadan, tetapi berbelanja sesuai kebutuhan saja.

"Pola pikir tersebut justru akan mendongkrak kenaikan harga karena permintaan tiba-tiba meningkat," katanya.

Sedangkan mengenai harga daging sapi, Haryadi menyebut bahwa Kota Yogyakarta tidak memiliki kekuatan dari sisi pasokan sehingga harus mengikuti harga yang sudah ditetapkan oleh daerah pemasok.

"Menjaga stabilitas harga ini membutuhkan pasokan. Ini yang tidak dimiliki Yogyakarta. Jika harga mulai naik, maka pasokan ditambah. Tetapi jika harga mulai turun, maka diupayakan ada peningkatan pembelian," katanya.

Oleh karena itu, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menjaga ketersediaan barang sekaligus meminta masyarakat untuk tidak melakukan pembelian melebihi kebutuhan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper