Bisnis.com, SAROLANGUN, Jambi - Petani swadaya bakal dapat bantuan pengadaan sertifikasi minyak sawit berkelanjutan berupa hibah dari lembaga nirlaba Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) tahun ini US$453.000 di Indonesia.
Manager Community Outreach and Engagement RSPO, Imam El Marzuq di Sarolangun, mengatakan dana hibah yang dilebeli RSPO Smallholder Support Fund (RSSF) ditujukan membantu kelompok petani sawit swadaya yang membangun dan mengelola sendiri perkebunannya. "Mereka tidak ada bantuan, bukan mitra perusahaan perkebunan besar," katanya, di Sarolangun, Jambi.
Sejauh ini, RSPO menerima empat proposal bantuan dana hibah RSSF baik dari kelompok petani swadaya dan lembaga pendamping. Yakni kelompok tani Sapta Tunggal Mandiri di Sumatera Selatan, De Guru Consulting di Sumatera Utara, SPKS Rokan Hulu di Riau, dan KUD Tani Subur di Kalimantan Tengah.
Menurut Imam, bantuan dana bagi kelompok tani tersebut ditujukan untuk keseluruhan proses sawit berkelanjutan. "Jadi bukan hanya untuk biaya auditnya saja tapi keseluruhan proses sejak awal pendampingan hingga medapatkan sertifikat berkelanjutan," katanya.
Imam mengatakan selama ini petani swadaya banyak menghadapi kendala untuk menerapkan prinsip sawit berkelanjutan. Tantangan yang dihadapi mereka tidak cuma soal pendanaan tetapi juga soal penggunaan bibit yang tidak berserifikat, keterbatasan teknologi, kelembagaan petani yang lemah serta dokumentasi yang sangat terbatas.
Imam mengakui biaya untuk sertifikasi sawit memang cukup besar. "Oleh karena itu plafon yang kami alokasikan untuk masing-masing Gapoktan tersebut bisa mencapai 100 ribu dolar AS," katanya.
Menurut Imam, dana hibah itu khusus untuk petani swadaya. Sementara petani sawit plasma sudah mendapat bantuan dari perusahaan mitra melalui prinsip kemitraan inti plasma.
RSPO sebelumnya sudah memberikan sertifikat kepada tiga kelompok petani di Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan per akhir 2015. Ketiganya memiliki luas perkebunan 1.972 hektare (ha) dengan produksi 44.272 ton tandan buah segar (TBS).
Sampai saat ini total areal lahan sawit yang sudah sertifikasi berkelanjutan mencapai 1,47 juta hektar. Sementara produksi CPO yang sudah berkelanjutan 6,07 juta hektar dengan memasok 51 persen kebutuhan minyak sawit mentah berkelanjutan dunia.
Roundtable on Sustainable Palm Oil adalah asosiasi yang terdiri dari berbagai organisasi dari berbagai sektor industri kelapa sawit (perkebunan, pemrosesan, distributor, industri manufaktur, investor, akademisi, dan LSM bidang lingkungan) yang bertujuan mengembangkan dan mengimplementasikan standar global untuk produksi minyak sawit berkelanjutan.
RSPO didirikan 2004 dengan kursi asosiasi berada di Zurich, Swiss, dan kesekretariatan berada di Kuala Lumpur, Malaysia dan kantor cabang di Jakarta.