Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ciptakan Beton Khusus Air, SCG Indonesia Incar Proyek Tanggul Raksasa

Siam Cement Group (SCG) Indonesia , perusahaan semen asal Thailand yang memiliki lini bisnis di Indonesia, mengincar untuk menjadi salah satu pemasok proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls.Siam Cement Group (SCG) Indonesia , perusahaan semen asal Thailand yang memiliki lini bisnis di Indonesia, mengincar untuk menjadi salah satu pemasok proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls.
Kan Trakulhoon, Presiden dan CEO SCG, di Bangkok, Jumat (31/10/2015)./Martin Sihombing-Bisnis Indonesia
Kan Trakulhoon, Presiden dan CEO SCG, di Bangkok, Jumat (31/10/2015)./Martin Sihombing-Bisnis Indonesia

Bsnis.com, JAKARTA — Siam Cement Group (SCG) Indonesia , perusahaan semen asal Thailand yang memiliki lini bisnis di Indonesia, mengincar untuk menjadi salah satu pemasok proyek tanggul raksasa atau Giant Sea Walls.

Country Director SCG Indonesia Nantapong Chantrakul menyatakan pihaknya telah biasa memasok kebutuhan betonuntuk proyek-proyek laut seperti pelabuhan di Thailand. Untuk melancarkan ekspansinya di Indonesia, pihaknya pun menciptakan jenis beton readymix marine  yang dibuat secara khusus untuk struktur bangunan yang berlokasi di lingkungan pesisir pantai atau laut.

“Kami memiliki pengalaman dalam memasok proyek-proyek konstruksi di laut Thailand. Kami ingin mencoba melakukan hal yang sama di Indonesia,” ujarnya kepada Bisnis.

Lebih lanjut dia menjelaskan pihaknya tengah melakukan penjajakan ke beberapa BUMN konstruksi yang menjadi kontraktor proyek tersebut. Beberapa di antaranya yaitu PT Wijaya Karya dan PT Waskita Karya.

Meski demikian, dia mengaku masih memetakan potensi pendapatan dari proyek tersebut. Namun, dia berharap dengan memasok proyek tanggul raksasa ini, penjualan produk beton khusus ini dapat meningkat antara 5 hingga 10% pada tahun ini.

“Saat ini penjualan terutama dari proyek-proyek pemerintah agak lesu, tetapi kami optimistis apabila pemerintah terus fokus membangun infrastruktur dalam beberapa tahun mendatang, akan membuat situasi ekonomi membaik,” ujarnya.

Keterangan resmi perusahaan mencatat  penjualan SCG di Indonesia selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 1,398 triliun atau setara US$ 103 juta, naik sebesar 18% dari periode yang sama tahun 2015.  Kenaikan penjualan terjadi setelah SCG mengoperasikan pabrik semen di Sukabumi, Jawa Barat November 2015 lalu. 

Di kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Yusid Toyib mengatakan tingkat kebutuhan material dan peralatan konstruksi utama untuk proyek infrastruktur pemerintah di bawah Kementerian PUPR meningkat setiap tahunnya.

“Material dan perlatan konstruksi utama setiap tahunnya mengalami peningkatan, sejalan dengan banyaknya proyek infrastruktur yang dikerjakan pemerintah. Kita harus pastikan pasokan di dalam negeri mencukupi sehingga tidak perlu impor,” ujarnya.

Menurut data Kementerian PUPR,kebutuhan semen pada tahun ini mencapai 5,43 juta ton, meningkat dari tahun lalu yang sebesar 4,8 juta ton. Sementara itu, kebutuhan terhadap baja juga meningkat menjadi 1,72 juta ton dari tahun lalu 1,5 juta ton.

Adapun untuk aspal, kebutuhan tahun ini mencapai 924 ribu ton dari tahun lalu yang mencapai 1,05 juta ton. Sementara untuk alat berat, tahun ini kebutuhannya mencapai 10.502 unit dari tahun lalu sebanyak 10.229 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Deandra Syarizka
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper