Bisnis.com, BOGOR - Pemerintah diminta untuk tidak terlalu panik menghadapi ketersediaan dan melonjaknya harga bawang merah yang terjadi beberapa hari terakhir ini.
Sekretaris Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor Awang Maharijaya mengatakan stok dan kondisi harga bawang merah diperkirakan kembali normal dalam waktu dekat.
"Memang saya mendengar ada kendala ketersediaan bawang saat ini karena produksi yang tersendat disebabkan bibit langka dan cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini," ujarnya pada Bisnis, Selasa (24/5/2016).
Seperti diketahui, pemerintah mengungkapkan akan mengimpor bawang merah seiring ketersediaan saat ini dinilai seret dan harga yang melonjak hingga mencapai di atas Rp40.000.
Padahal, Presiden Jokowi berharap harga beberapa komoditas termasuk bawang merah bisa tembus Rp25.000 menjelang bulan puasa mendatang.
Awang menambahkan pemerintah bisa saja merealisasikan impor bawang merah, tetapi harus melindungi semua pihak yang terlibat dengan komoditas tersebut.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pembenihan Bawang Merah Indonesia Agusman Kastoyo menuturkan stok bibit bawang saat ini tidak mencukupi sehingga dinilai akan mengganggu produksi.
"Di gudang sudah tidak ada stok bibit bawang. Kami sudah kumpulkan sebisanya meski memang ada beberapa ton. tapi itu tetap kurang," ujarnya.
Dia menuturkan alasan kenapa stok bibit bawang di tingkat petani sudah ludes.
Musababnya, kata dia, 30% produksi bawang yang setiap tahun untuk keperluan pembibitan digunakan untuk konsumsi.
Padahal, lanjutnya, stok untuk konsumsi dari hasil produksi setiap tahun mencapai 70%.
"Ini yang menjadi stok bibit bawang digudang hampir semuanya habis. Maka kami berharap Bulog bisa berperan bukan hanya mengatur soal produksi bawang tetapi soal pembibitan juga," katanya.
Dia menambahkan harga bibit bawang di pasaran saat ini mencapai sekitar Rp60.000. Adapun, biasanya harga bibit mencapai Rp30.000-Rp35.000.
