Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia melaporkan arus modal asing hingga kini mencapai US$5 miliar (year to date). Nilai ini meningkat dari catatan BI pada kuartal I/2016 yang mencapai US$4,9 miliar.
Juda Agung, Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, mengatakan peningkatan jumlah dana asing itu memang akan terpengaruh dengan pernyataan dan aksi bank sentral Amerika Serikat, tetapi dampak ke depresiasi rupiah hanya secara temporer.
"Ekonomi AS belum solid, konsumsi manufaktur masih turun. Katakanlah Juni naik, market kembali risk on lagi setelah Juni," katanya, di Jakarta, Selasa (24/5/2016).
Sebelumnya, BI mencatatkan penguatan nilai rupiah terhadap dolar AS pada kuartal I/2016 sebesar 3,96% ke level Rp13.260/dolar. Derasnya arus dana asing di kuartal itu juga lebih besar dari tahun sebelumnya.
Modal asing banyak masuk melalui pasar saham, surat utang negara, dan sertifikat Bank Indonesia. Sementara itu, khusus arus modal masuk yang melalui pasar surat utang negara (SUN), Indonesia berhasil meraup US$3,7 miliar hingga Maret 2016.