Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengaku menerapkan keseimbangan antara upaya pengoleksian pajak dengan tetap menjaga investasi nyaman bernaung di Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam Pembukaan International Conference on Tax, Investment and Business (ICTIB) 2016 And 13th Asia Pacific Tax Forum (APTF), Senin(23/5/2016).
"Kalau bicara pajak, investasi dan bisnis, berarti bicara keseimbangan," tuturnya.
Dia menjelaskan, penetapan tarif pajak yang terlampau tinggi akan merusak suasana investasi karena akan membuat investor lari dan lebih memilih menaruh dananya di negara lain.
Di sisi lain, investasi selalu menuntut perbaikan fasilitas dasar seperti infrastruktur, fasilitas umum, perbaikan birokrasi usaha, dan hal lain yang membutuhkan biaya. Dana tersebut hanya bisa tersedia dari penerimaan pajak.
Oleh karena itu, pemerintah berupaya menetapkan keseimbangan dalam berbagai hal. Misalnya, antara pengoleksian penerimaan negara dan peningkatan investasi, menjaga keadilan antara orang kaya dan kalangan kurang mampu, serta keseimbangan antara daerah yang mampu dan daerah tidak mampu.