Bisnis.com, CIKARANG - Pemerintah mengimbau sektor industri untuk meningkatkan produksi alat kesehatan dalam negeri demi mendukung program utama perbaikan kesehatan nasional.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan pemerintah dan berbagai kalangan telah berusaha meningkatkan kesehatan masyarakat, salah satunya melalui penyediaan fasilitas jaminan kesehatan nasional (JKN) dan sosialisasi hidup sehat.
Dari sisi layanan kesehatan, dunia kedokteran tak bisa terlepas dari peralatan kesehatan berteknologi tinggi. Tidak ada pusat kesehatan tanpa kehadiran perlengkapan berteknologi canggih untuk memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat.
Sayangnya, sebagian besar peralatan kesehatan masih diimpor. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 2016, sekitar 95,13% produk alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih didominasi produk impor. Sebaliknya, kebutuhan alat kesehatan di Indonesia pasca diberlakukan JKN justru melonjak tiga kali lipat.
Oleh karena itu, Kalla meminta sektor industri untuk terus meningkatkan produktifitas dan mengembangkan teknologi alat kesehatan di Indonesia.
“Layanan kesehatan berteknologi tinggi dewasa ini sebagian besar masih diimpor. Maka upaya industri nasional meningkatkan produksi dalam negeri terus didukung pemerintah,” ujarnya dalam pidato Perayaan Ulang Tahun ke-25 PT Panasonic Health Care Indonesia, Jumat (20/5/2016).
Kalla mengakui upaya itu memang tidak mudah karena teknologi berkembang sangat cepat. Maka itu, dibutuhkan riset yang besar dan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan.
“Pada banyak kesempatan dibutuhkan kerja sama dengan perusahaan atau industri, dan konsumer, sulit untuk berjalan sendiri-sendiri, karena teknologi bergerak cepat,” sambungnya.