Bisnis.com, JAKARTA— Samuel Sekuritas Indonesia mengemukakan permintaan barang dari dalam dan luar negeri masih belum pulih.
Ditandai dengan laporan Badan Pusat Statistik yang mengemukakan turunnya nilai ekspor dan impor.
“Permintaan global masih lemah. Walaupun tidak memburuk, pertumbuhan tahunan ekspor masih negatif dua digit, menandakan permintaan global yang masih lemah,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Selasa (17/5/2016).
Sementara itu, uajrnya, walaupun masih positif trennya, pertumbuhan impor justru memburuk.
“Pertanda pemulihan permintaan domestik, belum sepenuhnya stabil.I ni terkait dengan dominasi belanja pemerintah sebagai sumber pertumbuhan yang biasanya fluktuatif,” kata Rangga.
Dia mengemukakan secara umum surplus akan tetap terjaga ke depan, melihat selisih pertumbuhan ekspor dan impor yang perlahan melebar.
Seperti diketahui neraca perdagangan Indonesia melebar surplusnya ke $667 juta dari $508 juta, setelah ekspor tumbuh -12,65% YoY dan impor tumbuh -14,62% YoY di April 2016.