Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Targetkan Bendungan Teritip Beroperasi Tahun ini

Pemerintah menargetkan Bendungan teritip di Balikpapan Kalimantan Timur dapat segera dioperasikan pada medio September atau Oktober tahun ini. Saat ini konstruksi bendungan berkapasitas 2,4 juta meter kubik ini telah mencapai 70%.
Bendungan/Ilustrasi-pengairan.acehprov.go.id
Bendungan/Ilustrasi-pengairan.acehprov.go.id

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menargetkan Bendungan teritip di Balikpapan Kalimantan Timur dapat segera dioperasikan pada medio September atau Oktober tahun ini. Saat ini konstruksi bendungan berkapasitas 2,4 juta meter kubik ini telah mencapai 70%

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Mudjiadi menyatakan bendungan tersebut akan menjadi bendungan terakhir yang dioperasikan tahun ini, setelah Bendungan Nipah di Madura dioperasikan pada Februari lalu.

“Selanjutnya tahun ini kita kejar Teritip di Kalimantan Timur. Mudah-mudahan tahun ini selesai, sekarang [konstruksi] hampir 70%, karena waduk itu akan langsung dimanfaatkan sebagai sumber air baku di Kota Balikpapan,” ujarnya, belum lama ini.

Pembangunan Bendungan Teritip yang terletak di Desa Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur senilai Rp225,8 miliar ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk selaku kontraktor sejak 2014.  Bendungan ini menjadi salah satu dari 16 bendungan on going warisan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang masih berlangsung hingga kini.

Dengan 49 bendungan yang menjadi target Nawa Cita pemerintahan Jokowi—Jusuf Kalla, maka total bendungan yang akan dioperasikan pada 2019 mencapai 65 bendungan. Adapun pada tahun ini, pemerintah akan membangun delapan bendungan baru dan melanjutkan pembangunan 13 bendungan baru yang dilelang sejak tahun lalu.

“Tahun ini investasi untuk bendungan mencapai Rp8 hingga Rp10 triliun, kita lagi menghitung detailnya. Dari delapan yang akan dibngun, dua lagi tender,” ujarnya.

Kedua bendungan yang dimaksud antara lain  Bendungan Kuwil di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, senilai Rp1,044 triliun dan  Bendungan Leuwikeris di Ciamis Jawa Barat senilai Rp1,128 triliun. Adapun Bendungan Rukoh di Aceh yang semula direncanakan untuk dilelang dini dibatalkan dan rencananya diganti dengan 

Bendungan Napung Gete di Flores berdasarkan arahan Presiden Joko Widodo.

Mudjiadi berharap penambahan tampungan air baku dari 65 bendungan yang dibangun ini dapat meningkatkan suplai air ke lahan irigasi dari posisi saat ini yang sekitar 900.000 hektare menjadi 1,4 juta hektare lahan irigasi yang terairi aliran bendungan

Menurutnya, pemerintah saat ini memiliki program rehabilitasi lahan irigasi sebanyak 3 juta hektare dan pembangunan 1 juta hektare lahan irigasi baru. Sejauh ini untuk program pembangunan lahan irigasi baru, dia mengklaim pembangunannya telah mencapai sekitar 200 ribu hektare, sementara untuk rehabilitasi lahan irigasi eksisting mencapai 700 ribu hektare.

 

“Untuk irigasi alokasi anggarannya 65 hingga 70% dari anggaran Ditjen Sumber Daya Air yang sekitar Rp30 triliun,” ujarnya..


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper