Bisnis.com, JAKARTA—PT Waskita Tollroad resmi mengakuisisi 60% kepemilikan saham di PT Sriwjaya Makmore Persada, Badan Usaha Jalan Tol ruas Kayu Agung—Palembang—Batung (Kapalbetung) sepanjang 111,69 kilometer.
Direktur Utama PT Waskita Tollroad Herwidiakto mengatakan pihaknya menjadi pemegang saham pengendali dalam ruas tersebut dengan mengucurkan dana sekitar Rp300 miliar. Proses pengambilalihan saham ini juga telah mendapat persertujuan dari pemerintah.
“Hari ini sudah akuisisi AJB [Akta Jual Beli] 60%. Persetujuan menteri mengenai perubahan pemegang saham juga sudah, tinggal AJB saja lalu laporkan ke BPJT [Badan Pengatur Jalan Tol] susunan kepengurusan baru,” ujarnya kepada Bisnismelalui sambungan telepon, Kamis (12/05)
Menurutnya, semula komposisi kepemilikan di PT Sriwijaya Makmore Persada terdiri dari PT Persada Tanjung Api sebesar 90,25%, PT Kayson Company 4,75%, PT Sriwijaya Marga Persada 4%, dan PT Perusda Prodexim sebesar 1%.
Dengan masuknya anak usaha WSKT, maka komposisi kepemilikan saham berubah menjadi PT Waskita Tollroad 60%, PT Persada Tanjung Api-Api 30,25%, PT Kayson Company 4,75%, PT Sriwijaya Marga Persada 4% dan PT Perusda Prodexim 1%.
Dia mengatakan selanjutnya pihaknya mempersiapkan pengadaan kontraktor baru. Terkait hal itu, PT Waskita Karya juga akan terlibat sebagai kontraktor, bersama dengan beberapa kontraktor daerah lainnya
“Secepatnya pengadaan kontraktor baru, yang lama kan tidak kerja-kerja. Ada beberapa [kontraktor] lokal, cuma karena kemarin banyak ketidak pastian, mungkin dievaluasi ulang,” ujarnya.
Herwidiakto menyatakan sejauh ini lahan Seksi I Kayuagung—Jakabaring sepanjang 33,5 kilometer telah terbebaskan 100%, karena itu pihaknya menargetkan konstruksi dapat dimulai setidaknya awal bulan Juni. Dia menyatakan lebih mengutamakan kecepatan konstruksi, sehingga tidak perlu menunggu adanya seremoni groundbreaking dari pemerintah.
Mengenai rencana pendanaan, WSKT akan menggunakan skema 30% ekuitas dan 70% pinjaman perbankan untuk memenuhi kebutuhan dana investasi yang mencapai Rp14,43 triliun. Sejauh ini perseroan telah melakukan penjajakan dengan sejumlah bank BUMN seperti Bank Mandiri, BNI, BRI dan bank daerah.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan pemerintah telah menyetujui upaya akuisisi yang dilakukan Waskita Tollroad. Pihaknya berharap pergantian investor ini akan berdampak baik pada pelaksanaan proyek yang sempat tertunda sejak Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) diteken pada 9 Oktober 2015.
“Memang kita sudah berusaha mendorong [konstruksi], tetapi sejauh ini pekerjaan fisik yang dilakukan paling cut and clearing,” ujarnya.
Herry menuturkan dengan telah tersedianya lahan yang bebas sepanjang satu seksi, maka pemerintah tidak memerlukan dana talangan dari BUJT untuk ruas tol ini. Selanjutnya pihaknya akan mengupayakan penetapan lokasi seksi II Jakabaring—Musilandas sepanjang 33,90 kilometer guna mempercepat proses pengadaan lahan.
Menurut data BPJT, tol Kapalbetung terdiri dari tiga seksi. Seksi I Kayuagung—Jakabaring sepanjang 33,50 kilometer, seksi II Jakabaring—Musilandas 33,90 kilometer, dn Musilandas—Betung 44,29 kilometer. Pengadaan lahan seksi II dan III ditargetkan tuntas pada September 2017 guna mengejar target operasi pada 2018.
Pemerintah sebelumnya telah menetapkan pemenang tender investasi untuk proyek tol ini pada 25 September 2015 melalui proses negosiasi terhadap sejumlah parameter investasi. Negosiasi dilakukan karena proses pelelangan proyek tol ini hanya diikuti satu peserta, yakni pemerintah Provinsi Sumatra Selatan yang sekaligus menjadin pemrakarsa ruas tersebut.
Oleh karena itu, pemerintah menggunakan mekanisme penunjukkan langsung melalui negosiasi sesuai ketentuan Perpres 38/2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.