Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang Ramadan, Harga dan Stok Pangan Jatim Aman

Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Jawa Timur mengklaim suplai komoditas pangan selama bulan puasa dan Lebaran di provinsi ini terpantau aman
Jelang Ramadan, harga dan stok pangan Jatim aman./Antara-M Agung Rajasa
Jelang Ramadan, harga dan stok pangan Jatim aman./Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, SURABAYA— Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID Jawa Timur mengklaim suplai komoditas pangan selama bulan puasa dan Lebaran di provinsi ini terpantau aman. Dari segi harga diupayakan agar bergerak pada level normal, adapun stoknya dinyatakan cukup.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur Syarifudin Bassara mengatakan harga pasti akan mengalami peningkatan menjelang lebaran tetapi inflasi yang terjadi diupayakan tetap dalam batas kewajaran.

“Semua kebutuhan harus diantisipasi agar harganya tidak bergejolak, khususnya seperti telur, daging ayam ras, bawang merah, dan biasanya gula yang paling menjadi momok,” tuturnya.

Guna menghadapi ancaman kenaikan harga bahan pangan, TPID Jawa Timur meluncurkan enam  poin kebijakan. Dua hal utama yang dilakukan ialah penguatan koordinasi untuk mengantisipasi gejolak harga dan memastikan kesiapan pasokan komoditas strategis.  

Empat poin lainnya adalah upaya mengantisipasi kemacetan demi kelancaran distribusi, antisipasi gejolak harga dengan bantuan ongkos angkut, penyediaan bantuan mudik gratis, serta memastikan ekspektasi masyarakat terkendali.

Kepala Badan Urusan Logistik Jawa Timur Witono menuturkan pihaknya siap menggencarkan operasi pasar sesuai kebutuhan di lapangan. “Selain melakukan operasi pasar, harus dipercepat juga penyaluran raskin agar harga beras stabil,” ucapnya.

Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jawa Timur M. Ardi Prasetiawan mengatakan pemerintah provinsi mendukung aksi operasi pasar. Pihaknya siap menggelontorkan Rp7,5 miliar untuk operasi pasar selama periode Ramadan sampai Idul Fitri.

“Operasi pasar ini agar masyarakat tidak terprovokasi barang langka. Kami ingin yakinkan masyarakat bahwa barangnya ada, tetapi memang ada kenaikan harga yang tidak bisa ditolak,” katanya.

Disperindag mengklaim stok komoditas pangan strategis aman. Ardi menyebutkan, stok beras aman sampai dengan November dengan stok 273.000 ton sedangkan konsumsinya hanya 42.800 ton. Untuk minyak goreng stoknya 42.500 ton, adapun konsumsinya 14.000-an ton jadi aman sekitar tiga bulan.

Tepung terigu disebutkan stoknya 66.500 ton dengan kebutuhan hanya 22.000 ton, sehingga aman sekitar tiga bulan mendatang. Daging sapi aman sekitar 1,5 bulan dengan stok 11.119 ton dan konsumsinya 9.700 ton saja.

Gula hanya dikemukakan Ardi, masih ada stok selama dua bulan dengan kebutuhan 50.000 ton per bulannya. Sementara untuk daging ayam ras stoknya beres untuk memenuhi kebutuhan sektar dua bulan. Adapun telur, stok 139.249 ton dengan kebutuhan 15.400 per bulan sehingga ada stok delapan bulan.

Sementara itu untuk cabai keriting stoknya 93.770 setara dengan pemenuhan kebutuhan empat bulan. Cabai merah stoknya 18.329 ton, sedangkan rawit 9.475. Untuk bawang merah stoknya aman sampai dua bulan, sedangkan bawang putih sekitar empat bulan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : R Fitriana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper