Bisnis.com, JAKARTA—Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) akan segera menandatangani Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sejumlah ruas tol yang pelelangannya telah dilakukan sejak tahun lalu, antara lain Manado—Bitung, Balikpapan—Samarinda, Serpong—Balaraja, Pandaan—Malang dan Terbanggi Besar—Kayu Agung senilai total Rp50 triliun
Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan pihaknya berencana melakukan penandatanganan lima ruas tol sekaligus karena proses akhir lelang yang selesai berdekatan. Dengan demikian penandatanganan kontrak dinilai berjalan lebih efisien, mengingat pemenang lelang untuk tiga ruas tol merupakan investor yang sama.
“Kita teken kontraknya sekaligus supaya lebih efisien, karena selesai lelangnya waktunya berdekatan jadi biar sekalian,” ujarnya, Senin (09/05).
Lebih lanjut dia memaparkan dalam proses lelang Balikpapan—Samarinda, konsorsium PT Jasa Marga (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT PP (Persero) dan PT Bangun Tjipta Sarana ditetapkan sebagai pemenang proyek senilai Rp13 triliun ini.
Sebelumnya ada empat konsorium yang ditetapkan lolos prakualifikasi proyek ini, antara lain konsorsium Naza Engineering and Construction Sdn Bhd dan PT Daya Mulia Turangga, konsorsium PT Waskita Toll Road, konsorsium PT Citra Marg Nusaphala Persada Tbk., PT Kaltim Binasaran Konstruksi, dan PT Brantas Abipraya (Persero), dan PT Istaka Karya (Persero) dan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk, dan PT Bangun Tjipta Sarana.
Namun, dari keempat konsorsium tersebut, hanya konsorsium JMSR dan CMNP yang memasukkan dokumen penawaran, dengan konsorsium JSMR memberikan penawaran terendah sehingga ditetapkan sebagai pemenang.
Adapun dalam lelang proyek tol Manado—Bitung senilai Rp8,7 triliun, sebelumnya BPJT menetapkan empat konsorsium yang lolos prakualifikasi, yakni konsorsium PT Jasa Marga—PT Wijaya Karya—PT Pembangunan Perumahan, PT Bangun Tjipta Sarana, konsorsium HCM—Dewanto, dan PT Waskita Tollroad`
“Dari keempat badan usaha, hanya konsorsium Jasa marga yang memasukkan dokumen penawaran sehingga otomatis menjadi pemenang,” ujarnya.
Dalam lelang tol Pandaan—Malang senilai Rp2,9 triliun, konsorsium JSMR kembali ditetapkan sebagai pemenang, kali ini bersama dengan sesama perusahaan plat merah lainnya yakni PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk—PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Konsorsium tersebut berhasil mengalahkan tiga badan usaha lainnya yang memasukkan dokumen penawaran, yakni konsorsium UEM Group Berhard—PT Nusa Raya Cipta Tbk—PT Karsa Sedaya Sejahtera, konsorsium PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero)—PT Nindya Karya (Persero), dan PT Mahir Jaya Mahakam Raya.
Herry menambahkan penandatanganan ruas tol Terbanggi Besar—Kayu Agung akan dilakukan antara pemerintah dengan PT Hutama Karya selaku BUMN yang mendapat penugasan dari pemerintah. Mulanya ruas tersebut terdiri dari dua ruas berbeda yang disatukan, yakni Terbanggi Besar—Pematang Panggang dan Pematang Panggang—Kayu Agung.
“Awalnya ini dua ruas yang berbeda, tetapi berhubung BUJT [Badan Usaha Jalan Tol]-nya sama jadi kita satukan saja,” ujarnya.
Sementara itu, melakukan penandatanganan kontrak tol Serpong—Balaraja sepanjang 30 kilometer dengan konsorsium PT Bumi Serpong Damai, PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya
“Kalau tanda tangan PPJT bisa Mei ini selesai, harapannya dua bulan setelah tanda tangan itu [badan usaha] sudah mulai sibuk konstruksi,” ujar Herry.
Lebih lanjut dia menyatakan nantinya pengadaan lahan untuk seluruh ruas tol yang ditandatangani ini akan menggunakan dana talangan lahan dari investor. Komitmen penggunaan dana talangan lahan itu akan langsung termuat dalam kontrak.
“Untuk ruas lainnya yang akan diteken berbarengan juga akan menggunakan dana talangan dari BUJT, hanya saja untuk Serpong—Balaraja tidak mendapatkan jaminan dari PT PII [Penjaminan Infrastruktur Indonesia] ,” ujarnya.