Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontrak Tol Serpong-Balaraja Diteken Bulan Ini

Setelah penetapan pemenang dilakukan pada Februari lalu, pemerintah akan segera melakukan penandatanganan kontrak tol SerpongBalaraja sepanjang 30 kilometer dengan konsorsium PT Bumi Serpong Damai, PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya.
Tol Serpong Balaraja. /Bisnis.com
Tol Serpong Balaraja. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Setelah penetapan pemenang dilakukan pada Februari lalu, pemerintah akan segera melakukan penandatanganan kontrak tol Serpong—Balaraja sepanjang 30 kilometer dengan konsorsium PT Bumi Serpong Damai, PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Herry Trisaputra Zuna menyatakan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) tol Serpong—Balaraja akan dilakukan bersamaan dengan beberapa ruas lain sekaligus, seperti Manado—Bitung, Balikpapan—Samarinda, Pandaan—Malang dan Terbanggi Besar—Kayu Agung.

“Kalau tanda tangan PPJT bisa Mei ini selesai, harapannya dua bulan setelah tanda tangan itu [badan usaha] sudah mulai sibuk konstruksi,” ujarnya, Senin (09/05).

Lebih lanjut dia menyatakan nantinya pengadaan lahan untuk tol senilai Rp5,1  triliun  ini akan menggunakan dana talangan lahan dari investor. Komitmen penggunaan dana talangan lahan itu akan langsung termuat dalam kontrak.

Data BPJT menyatakan kebutuhan dana pengadaan lahan untuk tol ini mencapai Rp1,7 triliun untuk tiga seksi. Sebagian dari dana tersebut telah dibelanjakan untuk membebaskan lahan seksi I, dan sisa kebutuhan dana pengadaan lahan akan sepenuhnya mengandalkan dana talangan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT).

“Untuk ruas lainnya yang akan diteken berbarengan juga akan menggunakan dana talangan dari BUJT, hanya saja untuk Serpong—Balaraja tidak mendapatkan jaminan dari PT PII [Penjaminan Infrastruktur Indonesia] ,” ujarnya

Direktur PT Astratel Nusantara Wiwiek Santoso mengatakan pihaknya masih menyelesaikan urusan administratif sebelum melakukan penandatanganan kontrak dengan pemerintah. Salah satunya adalah pembentukan perusahaan konsorsium antara BSD, Astratel Nusantara dan Transindo Karya. Dalam konsorsium tersebut, BSD memegang kepemilikan mayortasi sebesar 50%, sementara Astratel Nusantara 25% dan Transindo karya 25%.

“Serpong—Balaraja belum ada perjanjiannya, jadi sebelum konstruksi hal-hal terkait legal dan administrasi harus selesai dulu,” ujarnya 

Pihaknya berharap penyelesaian administrasi ini dapat selesai paling lambat tiga bulan setelah penetapan pemenang pada Februari kemarin, atau paling lambat pada bulan ini. Setelah itu pihaknya dapat bersiap memulai proses konstruksi pada seksi I.

Sebelumnya pada Februari lalu Badan Pengatur Jalan Tol  resmi menetapkan konsorsium PT Bumi Serpong Damai, PT Astratel Nusantara dan PT Transindo Karya sebagai pemenang lelang proyek tol Serpong—Balaraja sepanjang 31 kilometer  setelah konsorsium tersebut selaku pemrakarsa menggunakan hak menyamakan penawaran (right to match). 

Adanya hak istimewa itu membuat konsorsium tersebut  berhasil menyisihkan PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) yang sebelumnya memberikan penawaran dengan harga lebih rendah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper