Bisnis.com, SEMARANG - Jumlah tenaga kerja Jawa Tengah di sektor pertanian mengalami penurunan hingga 227.000 orang dalam satu tahun terakhir.
Seperti dikutip dari data Badan Pusat Statistik, Senin (9/5/2016), jumlah masyarakat yang bekerja di sektor pertanian per Februari 2016 mencapai 5,16 juta jiwa, lebih rendah 4,21% dibanding Februari 2015 sebanyak 5,39 juta jiwa.
Meskipun mengalami penurunan, sektor pertanian tetap menjadi penyeimbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Jateng, atau sekitar 30% dari total penduduk yang bekerja pada periode tersebut yang mencapai 17,16 juta jiwa.
Secara total, jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami penurunan 160.000 orang, dari 17,32 juta jiwa menjadi 17,16 juta jiwa.
Selain di sektor pertanian, beberapa sektor lain juga mengalami penurunan, yakni di sektor industri turun 3,26% (109.000 orang), sektor konstruksi turun 4,5% (60.000 orang), dan sektor lainnya turun 14,79% (25.000 orang).
Sedangkan sektor yang mengalami peningkatan terjadi di sektor perdagangan sebesar 2,38% (95.000 orang), sektor jasa sebesar 4,48% (102.000 orang), dan sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar 12,69% (62.000 orang).