Bisnis.com, Samarinda– Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltim mencatat nilai ekspor Kaltim Maret 2016 mencapai US$ 1,14 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 6,60% dibanding Februari 2016. Sementara bila dibanding Maret 2015 lalu impor Kaltim ini mengalami penurunan 35,38%.
“Kenaikan ekspor Kaltim ini akibat ekspor migas di bulan Maret 2016 naik 8,30% dibanding bulan sebelumnya dengan nilai mencapai US$ 0,36 miliar. Sementara itu, ekspor non migas Maret 2016 Kaltim mencapai US$ 0,78 miliar naik 5,83% dibanding Februari 2016 lalu,” kata Kepala BPS Kaltim, M Habibullah, Senin (2/5/2016).
Lebih lanjut, M Habibulah menjelaskan ekspor migas Kaltim Maret 2016 menurut negara tujuan utama ke Jepang Singapura dan Taiwan masing-masing sebesar US$ 162,56 juta, US$ 63,15 juta dan US$ 39,02 juta dengan pernanan ekspor Kaltim tujuan ketiga Negara tersebut mencapai 73,50%.
“Peningkatan terbesar ekspor Kaltim menurut beberapa golongan barang HS 2 digit Maret 2016 terhadap Februari 2016 terjadi pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya perekam dan pereproduksi suara atau gambar dan suara televise dan bagian serta aksesori dari barang tersebut dari US$ 0,004 juta menjadi US$ 0,33 juta,” jelas M Habibullah.
Secara kumulatif nilai ekspor Kaltim dari Januari hingga Maret 2016 mencapai US$ 3,33 miliar atau menurun 32,43% dibanding periode yang sama tahun 2015. Dari seluruh ekspor periode Januari hingga Maret 2016, ekspor migas mencapai US$ 1,06 miliar atau menurun 44,71% dan non migas mencapai US$ 2,27 miliar atau menurun 24,58%.
Adapun, nilai impor Kaltim Maret 2016 mencapai US$ 0,33 miliar atau naik 33,58% dibanding bulan sebelumnya. Bila dibanding Maret 2015, impor Kaltim ini alami penurunan 38,91%. Impor migas Kaltim pada Maret 2016 mencapai US$ 0,26 miliar naik 54,8% dibanding Februari 2016 dan impor non migas Maret 2016 mencapai US$ 0,07 miliar turun 11,93% dibanding Februari 2016.
Sementara itu, neraca perdagangan Kaltim pada Maret 2016 surplus sebesar US$ 0,80 miliar, lebih kecil jika dibanding surplus Februari 2016 sebesar US$ 0,82 miliar dengan demikian kumulatif Januari hingga Maret 2016 surplus sebesar US$ 2,51 miliar.