Bisnis.com, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo menginginkan revitalisasi pasar tradisional dapat mengubah stigma masyarakat dan mampu bersaing dengan mal.
"Ke depan, saya minta jangan sampai yang namanya pasar tradisional kalah sama mall," katanya saat meresmikan Pasar Amahami di Kota Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, dikutip dari keterangan resmi Tim Komunikasi Presiden, Jumat (29/4/2016).
Presiden juga meminta agar masyarakat berperan untuk memelihara pasar yang menelan dana senilai Rp7 miliar yang bersumber dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dan Rp.900 juta dari Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah tersebut.
Terkait dengan masih adanya sekitar 500 pedagang yang masih belum tertampung, Presiden memerintahkan Menteri Perdagangan Thomas Lembong untuk menambah luas pasar Amahami.
"Ditambahi lagi supaya semua bisa masuk, tahun depan saya ke sini lagi berarti," ujar Presiden.
Lebih lanjut, Presiden mengatakan bahwa pembangunan fisik tidaklah cukup untuk membuat pasar tradisional dapat berkembang. Perlu perbaikan manajemen, pengelolaan secara profesional dan modern.
"Kalau bisa dikoneksikan dengan kabupaten dan kota lain, contoh kemarin di Jakarta harga bawang mahal sekali, di sini harga bawang masih tengah, kalau dilarikan ke Jakarta, keuntungan petani di sini lebih baik," ujarnya.
Turut mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur NTB Zainul Majdi, dan Walikota Bima Qurais.
Jokowi: Pasar Tradisional Jangan Kalah dari Mal
Presiden Joko Widodo menginginkan revitalisasi pasar tradisional dapat mengubah stigma masyarakat dan mampu bersaing dengan mal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Irene Agustine
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
55 menit yang lalu
Harga Pangan Hari Ini (25/11): Beras hingga Cabai Kompak Turun
1 jam yang lalu